Karya ring Pura Luhur Batukau
Sejumlah Personel Polres Tabanan Standby Menjaga Jalur Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi
Sejumlah Personel Polres Tabanan Standby Menjaga Jalur Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sejumlah personel Polres Tabanan bersama Pecalang tetap standby menjaga setiap titik yang menjadi jalur Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi, Rabu (29/1/2020).
Seperti salah satunya di jalur menuju Pura Beji Agung Pekiyisan Toya Tabah di Tuakilang.
Pura Beji ini merupakan salah jalur pemelastian yang melewati sungai.
Proses pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi yang berlangsung selama empat hari tiga malam akan melewati tiga aliran sungai.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis, 30 Januari 2020, Pisces Jangan Ragu, Bisnis Libra Ada Kemajuan
• Ramalan Shio Hari Ini Rabu, 29 Januari 2020, Shio Tikus Merasakan Kesulitan
• Babak Baru Sejarah Konflik Timur Tengah, Trump Umumkan Rencana Perdamaian Palestina dan Israel
Diantaranya Sungai Yeh ho, Yeh Empas dan Tukad Yeh Panahan.
Aliran sungai Yeh Ho akan dilewati di Desa Penatahan, kemudian aliran Sungai Yeh Empas ada di wilayah Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbantas.
Kemudian, aliran Tukad Yeh Panahan ada di wilayah menuju Desa Demung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.
Ketua Panitia I Karya Pangurip Gumi, Wayan Arya menjelaskan, rangkaian Karya Agung Pangurip Gumi ini utamanya adalah proses pemelastian nincap segara ke Tanah Lot.
Tujuan nincap segara Tanah Lot tiada lain sesuai pawuwus (petunjuk), bahwa beliau berkenan untuk menyucikan kembali seisi dunia seisi jagat raya ini.
Karena selama ini sudah mengalami berbagai kendala, musibah, penyakit, dan lain sebagainya.
"Artinya berkenan turun untuk ngamed tirta ring Segara Pacang Merastita Jagat Pangurip Gumi. Ini pokok dari inti karya pangurip gumi di Pura Batukau," jelas Wayan Arya.
Prosesnya nanti mulai tedun saking yoga pada Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 09.00 Wita sudah memargi dari Pura Luhur Batukau.
Ia menjelaskan sekilas tentang beberapa makna tentang melasti ini.
Pertama, pada melasti ini tidak naik kendaraan atau harus berjalan kaki, karena prinsipnya kesempatan ini sangat langka.
Dimana beliau berkenaan tedun nepak pertiwi dan beliau berkenan akan menghilangkan semua leteh jagat dan kebyaparan jagat.