Babi Mati Mendadak di Badung Terus Bertambah, 564 Ekor Hingga Akhir Januari 2020
Babi mati mendadak di Kabupaten Badung terus bertambah. Hingga akhir bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 564 ekor babi mati
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Eka Jayantara mengatakan, untuk sementara kasus kematian babi mendadak baru terjadi di dua banjar.
Dia berharap kasus ini bisa segera teratasi.
Secara terpisah, Perbekel Cepaka, I Ketut Tedja mengungkapkan adanya bangkai babi yang dibuang ke sungai.
Warga sudah menemukan lima ekor babi yang kondisinya sudah membusuk.
Mereka temukan babi tersebut di aliran Sungai Penet.
Hal ini menimbulkan komplain dari warga dan pengelola akomodasi wisata.
"Yang kami khawatirkan adalah penyakit yang mencemari lingkungan. Sejumlah warga dan pihak vila sudah mulai komplain adanya bangkai ini," kata Tedja.
Dia belum berani menduga asal muasal bangkai babi tersebut.
Yang jelas, bangkai tersebut bukan berasal dari Desa Cepaka.
Namun, Sungai Penet ini mengalir dari wilayah Kabupaten Badung.
"Saya berharap pemerintah ikut mengawasi. Jika perlu berikan sanksi kepada mereka yang terbukti sengaja membuang bangkai babi tersebut. Selama ini kita yang di hilir terkena dampaknya," tandasnya.
(gus/wem/mpa)