Standing Water Detector Akan Diuji Coba di Runway Bandara I Gusti Ngurah Rai

Standing Water Detector Akan Diuji Coba Di Runway Bandara I Gusti Ngurah Rai, Sosialisasi Ini Dilakukan Untuk Mendapatkan Masukan

Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Foto istimewa kiriman Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Suasana pasca hujan pesawat take off di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Sosialisasi rencana uji coba kehandalan peralatan purwarupa Standing Water Detector (SWD) diadakan di Ruang Rapat Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kamis (30/1/2020).

Kegiatan dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara dan dipimpin oleh Capt. Noviyanto selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara didampingi Noviansyah selaku pelaksana harian Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.

Kegiatan dihadiri juga oleh perwakilan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, dan Perum LPPNPI Cabang Denpasar.

Kasubdit Standardisasi dan Prosedur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub M. Hasan Bashory mengatakan bahwa saat ini peralatan SWD sedang dalam tahap pengembangan dan uji coba.

Bali Berangkatkan 37 Tenaga Kerja Sepanjang 2019 ke Tiongkok, Belum Ada Kabar Terkait Virus Corona

5 Zodiak yang Mampu Menawan dengan Kata-katanya, Sagitarius Miliki Selera Humor yang Bagus

4 Cara Untuk Mengubah Hidupmu Menjadi Lebih Baik

Uji coba sudah pernah dilakukan di bandara Kulonprogo (YIA) bersama dengan tim dari ITS Surabaya pada tahun 2019, dimana saat ini hanya tersedia satu set peralatan dengan delapan sensor.

Peralatan juga sudah didesain sedemikian rupa menyesuaikan dengan Kriteria pada Annex 14 Aerodrome dan telah dilakukan uji impact dengan hasil ketahanan breakable pada kekuatan 1330 N.

“Sosialisasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari operator bandar udara dan stakeholder terkait spesifikasi teknis peralatan, mekanisme pengujian, tempat dan waktu pengujian, serta masukan lain yang dibutuhkan untuk penyempurnaan peralatan,” imbuh Capt. Noviyanto.

Secara spesifikasi, peralatan SWD ini nantinya akan mendeteksi ketinggian genangan air dan kecepatan surutnya air berbasis pada metode kecepatan aliran air (debit) Pada Permukaan Runway sesuai kunturnya.

“Peralatan SWD diharapkan dapat menjadi peralatan yang terstandarisasi (tertuang dalam regulasi) dan nantinya dapat berkontribusi pada keselamatan penerbangan,” harap Noviansyah.

Alat ini dinilai penting dikarenakan dalam regulasi dikatakan bahwa penyelenggara bandar udara berkewajiban untuk melaporkan adanya gendangan air di permukaan runway kepada penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, namun selama ini belum tersedia alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengukuran secara standar.

Seluruh pihak mendukung adanya rencana ujicoba peralatan SWD di bandar udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Namun terdapat beberapa poin pertimbangan yakni pertama spesifikasi teknis peralatan perlu mempertimbangkan agar tidak memperparah resiko apabila terlindas/tertabrak landing gear pesawat saat terjadi incident / serious incident / accident, seperti halnya spesifikasi teknis runway light yang mudah patah apabila terkena roda pesawat.

Kedua bagaimana teknis penempatan dan pengoperasian sensor nantinya di lapangan agar tidak mengganggu operasional peralatan lain yang sudah existing, serta tidak mengganggu pandangan pilot dikarenakan warnanya cukup mencolok (kuning terang) dan berjumlah cukup banyak.

Lalu sebelum pemasangan alat/sensor, perlu dilakukan profiling runway dengan presisi sehingga hasil sensor yang didapatkan nantinya dapat akurat.

Selanjutnya perlu dipertimbangkan daya tahan peralatan sensor yang dipengaruhi oleh lingkungan, seperti cuaca, suhu, dan serangga/gangguan binatang dan agar tidak menjadi faktor yang bisa menambah tingkat keparahan jika terjadi suatu kejadian disekitar landasan.

Perlu diadakan rapat teknis lebih lanjut dengan pihak Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai untuk mempersiapkan sumber daya dan data dukung lainnya yang dibutuhkan (lokasi, sumber catu daya, waktu pelaksanaan, dll) sehingga pada saat pelaksanaan uji coba tidak menemui kendala.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved