Bangkai Babi Banyak Mengambang di Sungai, Pemkab Tabanan Tak Bisa Berbuat Banyak
Padahal, pembungan bangkai babi ini seiring kasus kematian mendadak ratuan babi di Kabuapten Tabanan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Rizki Laelani
Bangkai Babi Banyak Mengambang di Sungai, Pemerintah Tak Bisa Berbuat Banyak
TRIBUN-BALI.COM - Tak ada yang tahu siapa pembuang bangkai babi ke aliran Sungai Yeh Penet.
Bangkai babi tampai membusuk, beraroma tak sedap dan banyak belatung serta lalat.
Saat ini pemerintah Kabupaten Tabanan, seperti tak bisa berbuat banyak. Belum ada penindakkan, yang bisa dilakukan hanya mengimbau.
Padahal, pembungan bangkai babi ini seiring kasus kematian mendadak ratuan babi di Kabuapten Tabanan.
Hingga saat ini, penyebab kematian ratusan babi inipun tak jelas penyebabnya.
Jika dibiarkan, bukan tak mungkin bangkai babi yang mati akibat penyakit misterius ini akan menulai pada manusia atau binatang lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana didampingi Kabid Peternakan, I Wayan Suamba tak banyak komentar terkait banyaknya bangkai babi mengambang di sungan dan tersangkut di dahan atau bebatuan.
Sang kadis hanya menyarankan untuk seluruh peternak agar menanam setiap babi yang mati.
Namun ia juga tak bisa berbuat banyak, karena dengan peristiwa ini banyak peternak yang panik hingga stres.
"Mungkin karena kondisi peternaknya juga, jadi kami hanya bisa menyarankan agar menanam setiap babi yang mati," sarannya.
Penanganan Babi Mati Mendadak
Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana didampingi Kabid Peternakan, I Wayan Suamba menyatakan, akan menambah pengadaan desinfektan sebanyak 1.200 liter dengan anggaran total sebanyak Rp 234 Juta lebih.
Jumlah tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan pencegahan 74 ribu ekor lebih babi yang ada di Tabanan.
Budana menyatakan, pengadaan desinfektan yang semula akan dilakukan bulan April mendatang terpaksa akan dipercepat.
Selain dipercepat, jumlahnya akan ditambah. Awal Februari atau pekan depan, apa yang dibutuhkan sudah ada.