Bangkai Babi Banyak Mengambang di Sungai, Pemkab Tabanan Tak Bisa Berbuat Banyak
Padahal, pembungan bangkai babi ini seiring kasus kematian mendadak ratuan babi di Kabuapten Tabanan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Rizki Laelani
Sehingga target selanjutnya adalah segera membagikannya kepada para peternak.
"Sesuai arahan dari dewan, kami akan kembali usulkan 1.200 liter desinfektan untuk pencegahan di setiap peternak," ujar Budana.
Budana menyebutkan, populasi babi di seluruh Tabanan sekitar 75 ribu.
Dan yang terdata mengalami mati secara mendadak sebanyak 527 ekor babi.
Sehingga total babi yang masih hidup di Tabanan sekitar 74 ribu.
Dari jumlah tersebut, dimiliki oleh 437 peternak yang memiliki lebih dari 10 ekor.
"Data per kemarin (Kamis), ada 527 ekor yang mati. Ciri-cirinya semua sama tapi kami tetap menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dilakukan BB Veteriner Denpasar ke Medan," katanya.
Karena banyak babi mati mendadak, kata dia, sebagian peternak juga terpaksa menjual babi yang dalam keadaan sakit dengan harga dibawah rata-rata yakni Rp 20 ribu perkilogramnya.
Total data yang dihimpun, sudah ada 244 ekor babi yang dijual dalam keadaan kurang sehat.
"Itu sebenarnya tidak boleh, padahal kami sudah sebutkan dalam surat imbauan yang disebar ke Kecamatan dan semua desa yang ada agar tidak menjual babi dalam keadaan kondisi kurang sehat. Namun masih saja ada yang menjualnya," dalihnya. (*)