Waspada Virus Corona di Bali
Berdoa Memohon Terhindar dari Virus Corona, Dispar Bali Sembahyang Bersama di Pura Candi Narmada
Jajaran Dispar Bali bersama unsur yang menangani kepariwisataan melakukan persembahyangan bersama berdoa memohon terhindar dari virus corona
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Berdoa Memohon Terhindar dari Virus Corona, Dispar Bali Sembahyang Bersama di Pura Candi Narmada
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jajaran Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali bersama unsur-unsur yang menangani kepariwisataan, seperti pelaku industri pariwisata, badan promosi pariwisata daerah dan ASITA yang mengurusi pasar China melakukan persembahyangan bersama berdoa memohon agar cobaan penyakit virus corona tidak sampai menyebar di Provinsi Bali
Acara persembahyangan dilaksanakan di Pura Candi Narmada Tanah Kilap, Desa Pemogan, Denpasar, Bali, Jumat (31/1/2020).
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan tujuan persembahyangan ini dilakukan agar wabah penyakit virus corona ini segera bisa ditangani, sehingga kondisi kepariwisataan Bali bisa pulih kembali karena isu ini sudah memberikan dampak yang kurang baik bagi perekonomian Bali.
Menurutnya tidak hanya Bali yang terkena dampak, tetapi dunia pasti ikut terpengaruh dengan penyebaran virus corona ini, karena China telah menyatakan mengisolir warganya untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meluas, dengan cara melarang warganya bepergian ke luar negeri.
Dispar Bali memilih bersembahyang di Pura Candi Narmada Tanah Kilap karena alasan pertimbangan waktu dan tempatnya yang dekat karena berada di wilayah Kota Denpasar.
Selain itu pura ini juga berada di kawasan pariwisata.
Astawa optimis wabah penyakit ini segera bisa ditangani Pemerintah China, dan kunjungan wisatawan China ke Bali segera pulih kembali.
• Takut Akan Penyebaran Virus Corona, Sebuah Hotel di Bali Tolak Kedatangan Wisman Tiongkok
• Darurat Virus Corona, Jokowi Telah Beri Perintah Segera Evakuasi WNI di Hubei
“Kalau kejadian ini cepat mereda sehingga bisa normal kembali, saya optimis target kunjungan wisatawan 1,3 juta bisa dicapai. Rata-rata peningkatan wisatawan China 10 persen per tahun,” kata Astawa.
Seperti pengalaman penyakit SARS beberapa tahun lalu, kata dia, dampaknya dirasakan tidak sampai 2 bulan.
“Sekarang sudah ditangani masif oleh Pemerintah China. Kemudian kewaspadaan kita dalam menjaga kesehatan, saya yakin kondisinya bisa normal kembali,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengaku sudah memberikan pemahaman dengan jajaran Dinas Kesehatan, kepada industri perhotelan dan seluruh industri pariwisata terkait cara-cara penanganan kalau berhadapan dengan turis China, dan jangan terlalu khawatir dalam melayani turis China .
Karena diisinyalir ada pihak yang terlalu ketakutan sehingga turis itu dilarang menginap di hotelnya, yang mana hal ini tentu tidak baik bagi citra Bali karena pariwisata harus hospitality.
“Cara-cara seperti ini jangan lagi diulangi, dan saya akan menelusuri kebenaran informasi itu,” tegas Astawa.
Bagi hotel yang terbukti menolak wisatawan itu akan diberikan teguran, mulai dari teguran lisan, tertulis, dan jika tidak diindahkan akan dibawa ke ranah pidana.