Data Terbaru 888 Babi Mati Mendadak di Seluruh Bali, Tertinggi di Badung dan Tabanan

Jumlah kematian babi mendadak di Bali akibat penyakit menular pada babi yang disebabkan virus terus bertambah

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Wema Satyadinata
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma. Data Terbaru 888 Babi Mati Mendadak di Seluruh Bali, Tertinggi di Badung dan Tabanan 

Data Terbaru 888 Babi Mati Mendadak di Seluruh Bali, Tertinggi di Badung dan Tabanan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jumlah kematian babi mendadak di Bali akibat penyakit menular pada babi yang disebabkan virus terus bertambah.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma mengungkapkan berdasarkan data terakhir yang dikumpulkan per 31 Januari 2020 jumlahnya mencapai 888 ekor.

Dari jumlah tersebut mayoritas kematian berada di kawasan Sarbagita atau Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Sedangkan jumlah kematian tertinggi terjadi di Kabupaten Badung berjumlah 598 ekor, dan Kabupaten Tabanan berjumlah 219 ekor. 

Selanjutnya, kasus kematian babi di Kota Denpasar jumlahnya 45 ekor dan Kabupaten Gianyar jumlahnya 24 ekor.

Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem masing-masing satu ekor.

“Sebenarnya dilihat dari jumlah angka ini tidak banyak, yaitu 888 ekor dari populasi 800 ribu. Tetapi kalau jumlah kecil ini tidak dipadamkan bisa merebak ke seluruh penjuru Bali. Kami tidak anggap enteng jumlah kecil ini,” kata Nata saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (31/1/2020).

Saat ini pihaknya sudah menempatkan 26 personel di 26 titik untuk memantau dan melaporkan setiap saat jika ditemukan kasus kematian babi secara mendadak.

Data dari laporan petugas itulah yang digunakan sebagai rujukan.

Dilihat dari perkembangannya, lanjut dia, kematian tertinggi terjadi pada tanggal 20 Januari 2020, dimana jumlah kematiannya mencapai 204 ekor.

Setelah tanggal tersebut jumlah kasus kematian babi cenderung menurun.

“Itu artinya keberhasilan dari peternak dalam mencegah kematian yang bertambah, dengan menutup kandangnya untuk sembarang orang keluar masuk,” ujarnya.

527 Babi Mati Mendadak di Tabanan, Dinas Pertanian Usulkan Pengadaan 1.200 Liter Disinfektan

Kematian Babi Mendadak di Bali Kini Merambat ke Gianyar, 36 Ekor Mati Secara Misterius di Sukawati

Penyakit ini yang jelas disebarkan oleh virus karena banyak babi mati dalam waktu singkat.

Mengenai jenis virusnya, saat ini masih terus diteliti di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Medan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved