Waspada Kasus Babi Mati Mendadak di Bali, Distan Jembrana Kumpulkan Peternak Hingga Konsumen Babi
Ratusan babi mati mendadak di beberapa daerah di Bali. Dinas Pertanian menggelar KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada peternak hingga masyarakat
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
"Kepada pedagang babi atau bibit babi, kami juga imbau supaya tidak menjual bibit babi dari daerah tertular. Melakukan disinfektan dan juga hanya memperjualbelikan bibit babi yang sehat," jelasnya.
• Data Terbaru 888 Babi Mati Mendadak di Seluruh Bali, Tertinggi di Badung dan Tabanan
• 527 Babi Mati Mendadak di Tabanan, Dinas Pertanian Usulkan Pengadaan 1.200 Liter Disinfektan
Selanjutnya, sambung Widarsa, pihaknya juga melakukan imbauan kepada penjagal babi.
Kepada penjagal babi, diminta untuk memiliki kandang stok atau kandang peristirahatan.
Kemudian, melakukan pengamatan babi yang akan dipotong setiap saat.
Diharapkan memotong babi yang sehat, dan selalu membersihkan kandang pemotongan babi.
"Kami juga meminta supaya disinfektan kandang dan juga pakaian penjagal. Lalu juga memiliki tempat penampungan limbah pemotongan," paparnya.
Widarsa menambahkan, untuk masyarakat sendiri yang hadir, karena menjelang Galungan juga, diimbau mengambil olahan atau potongan babi dari jagal yang memang dipercaya.
Melakukan pemasakan daging babi yang benar, yakni 100 derajat celcius selama 15 menit.
Kemudian juga diminta limbah masakan tidak dibuang sembarangan.
"Besok (hari ini) kami juga lakukan di Mendoyo. Hari ini (kemarin) di Desa Pulukan saja," bebernya.
(*)