Tahanan Gantung Diri di Lapas Kerobokan, Dewa Adnyana Kerap Melamun dan Tak Dijenguk Keluarga
Tahanan Gantung Diri di Lapas Kerobokan, Dewa Adnyana Kerap Melamun dan Tak Dijenguk Keluarga
Penulis: Putu Candra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Seorang tahanan kejaksaan yang dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Badung, Dewa Putu Putra Adnyana (38) ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar mandi Wisma Ubud, Senin (3/2/2020) sekitar pukul 12.00 Wita.
Namun belum bisa dipastikan apa motif Putra Adnyana mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Terkait kejadian ini, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Kerobokan, Yulius Sahruzah membenarkan.
"Betul yang bersangkutan atas nama Dewa Putu Putra Adnyana ditemukan gantung diri sekitar pukul 12.00 Wita. Kalau tidak salah dia masuk lapas sekitar lima hari lalu dan menghuni kamar nomor 5 Wisma Ubud," jelasnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya.
Aksi nekat pria kelahiran 15 Agustus 1981 itu berawal saat petugas Lapas Kerobokan melakukan apel siang di Wisma Ubud sekitar pukul 12.00 Wita.
Saat pemeriksaan, diketahui ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berkurang.
Petugas lalu menyuruh salah satu WBP mencari keberadaan tahanan ini.
WBP atas nama Hendy Trisnayadi lalu mengecek kamar mandi tahanan.
Lalu salah satu kamar mandi tidak bisa dibuka karena dikunci dari dalam.
Hendy lalu teriak memanggil nama Putra Adnyana tapi tidak ada jawaban.
Dibantu rekan lainnya, Hendy mendobrak pintu dan menemukan Adnyana sudah tewas dalam kondisi gantung diri.
"Saat Hendy masuk ke kamar mandi, yang bersangkutan sudah dalam posisi tergantung. Air masih hidup, dikira yang bersangkutan lagi mandi. Ya teman-teman satu kamar kaget dan kemudian menurunkan Putra Adnyana," terang Yulius.
Terhadap peristiwa ulah pati itu, pihak lapas pun langsung berkoordinasi melaporkan ke pihak kepolisian Polses Kuta Utara, Badung.
Lalu petugas meminta keterangan beberapa saksi dan melakukan olah TKP.
"Hasil olah TKP, dugaannya bunuh diri. Itu berdasarkan dari kemaluan yang bersangkutan mengeluarkan cairan, anus mengeluarkan kotoran. Tidak ditemukan bekas luka," urai pria yang baru menjabat sebagai Kalapas Kerobokan ini.