Tahanan Gantung Diri di Lapas Kerobokan, Dewa Adnyana Kerap Melamun dan Tak Dijenguk Keluarga
Tahanan Gantung Diri di Lapas Kerobokan, Dewa Adnyana Kerap Melamun dan Tak Dijenguk Keluarga
Penulis: Putu Candra | Editor: Aloisius H Manggol
Kembali ditanya terkait motifnya, Yulius belum bisa memastikan.
Namun menurut informasi dari rekan satu kamar di Wisma Ubud, Putra Adnyana diduga depresi.
"Yang bersangkutan ini kan baru di lapas, jadi petugas lapas belum sempat berkomunikasi. Tapi menurut teman sekamarnya, yang bersangkutan memang sejak ditahan di kepolisian tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya. Saat tahanan lain dikunjungi, korban hanya melamun dan diam di kamar saja. Itu menurut cerita temannya. Ini kedua kali Putra Adnyana berurusan dengan hukum," jelasnya.
Dengan peristiwa ini, kata Yulius pihak keluarga Putra Adnyana telah menerima kondisi itu dan menerima hasil pemeriksaan dari polisi.
"Dari pihak keluarga tidak mampu, dan meminta bantuan ke kami untuk memulangkan jenazah ke Jembrana," ucapnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Denpasar, Eka Widanta membenarkan jika tahanan gantung diri itu merupakan tahanan kejaksaan yang dititipkan.
Tahanan kasus narkotik itu baru sekitar lima hari dipindah dari tahanan kepolisian ke Lapas Kerobokan.
"Tahanan ini baru dilimpahkan Kamis, 29 Januari lalu dari kepolisian dan langsung kami lakukan penahanan di Lapas Kerobokan selama 20 hari kedepan," terangnya saat dikonfirmasi.
"Kami masih menunggu keluarga korban yang baru berangkat dari Jembrana,” ujar Eka Widanta yang masih menunggu di kamar jenazah RSUP Sanglah pada Senin malam.
Terkait kasus narkotik yang menjerat pria asal Banjar Munduk Anggrek, DesaYeh Embang, Mendoyo, Jembrana ditangkap di kamar kos di Jalan Melati Jalan Tukad Petanu Gang Belibis, Denpasar pada 28 Oktober 2019 lalu.
Dari penggeledahan yang dilakukan Dit Narkoba Polda Bali diamankan barang bukti 7 gram sabu dari tangan Putra Adnyana.
Atas perbuatannya(*)