Akibat Merebaknya Virus Corona, Ekspor Manggis Bali ke Tiongkok Terganggu

Akibat Merebaknya Virus Corona, Ekspor Manggis Bali ke Tiongkok Terganggu, Diupayakan Untuk Melakukan Pemasaran Secara Lokal,

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Manggis yang akan diekspor ke luar negeri. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Akibat merebaknya virus Corona (2019- nCoV) di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ternyata juga berpengaruh terhadap dunia perdagangan di Bali.

Pasalnya hal itu telah menyebabkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan penundaan jadwal penerbangan dari 5 Februari 2020, kecuali untuk Hongkong dan Macau, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Akibat penundaan penerbangan ini, ekspor produk pertanian khususnya manggis ke Tiongkok juga mengalami kendala.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengakui bahwa merebaknya virus Corona ini juga berdampak bagi ekspor manggis dari Bali ke Tiongkok.

Kamu Baru Putus Cinta ? Ini 9 Cara Memutus Kontak Digital dengan Mantan Kekasih

Sedang Tak Semangat? Coba Ini untuk Perbaiki Suasana Hati, Termasuk Berpikir Semua Orang Terhubung

Kontribusi Imbal Jasa Lingkungan Saru Gremeng, PDAM Bangli Tahun Ini Belum Anggarkan Water Meter

"Kemungkinan tertunda ya ekspor manggisnya. Tapi kan belum ada informasi dari eksportirnya. Saya kan tidak tahu," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2020).

Wisuardhana menjelaskan, bahwa sejak tahun 2019 lalu Bali sudah melakukan ekspor manggis ke Tiongkok dengan target sebanyak 9.000 ton selama dua tahun.

Ribuan manggis yang diekspor merupakan hasil dari petani di Bali di dua kabupaten, yakni Buleleng dengan produksi sekitar 5.000 ton per tahun.

Ia mengatakan, dengan tertundanya ekspor manggis ke Tiongkok maka akan diupayakan untuk melakukan pemasaran secara lokal, baik di Bali sendiri maupun antar pulau.

Hanya saja ketika hanya dipasarkan di lokal serapan manggis tidak banyak.

Namun dirinya memastikan tidak akan ada sampai manggis yang busuk dikarenakan harga akan mengalami penurunan.

Dirinya juga mengatakan belum tahu ke daerah mana manggis ini akan dipasarkan.

Pihaknya sampai saat ini masih melakukan koordinasi dengan Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved