Empat Desa di Nusa Penida Masih Blank Spot, Provider Enggan Berinvestasi Karena Faktor Geografis
Dari 16 desa di Nusa Penida, 4 di antaranya masih blank spot atau belum tersentuh sinyal komunikasi dan internet memadai
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Empat Desa di Nusa Penida Masih Blank Spot, Provider Enggan Berinvestasi Karena Faktor Geografis
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Perkembangan pariwisata di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, ternyata belum didukung dengan sarana telekomunikasi yang memadai.
Dari 16 desa di Nusa Penida, 4 di antaranya masih blank spot atau belum tersentuh sinyal komunikasi dan internet memadai.
Kadiskominfo Klungkung I Wayan Parna mengungkapkan, 4 desa yang masih blank spot itu Desa Sekartaji, Desa Suwana, Desa Klumpu dan Desa Batukandik.
Meski saat ini telah dibangun 22 menara BTS (Base Transceiver Station) di Nusa Penida, tetap saja empat wilayah tersebut masih belum terjangkau sinyal komunikasi.
“Perusahaan telekomunikasi (provider) masih enggan berinvestasi di Nusa Penida. Perusahaan telekomunikasi menganggap wilayah Nusa Penida tidak terlalu menguntungkan untuk dibangun menara telekomunikasi,” jelas Wayan Parna, Rabu (5/2/2020).
Masalah lain yang menjadi kendala yakni faktor geografis.
• Dikira Kontraksi Palsu, Ibu Ini Melahirkan Saat Tes SKD CPNS, 15 Menit di UGD Bayinya Lahir
• Pemeriksaan Internal Disampaikan ke Kejaksaan, Inspektorat Klungkung Rampungkan Ekspose TOSS Centre
Meski banyak lahan kosong untuk membangun tower, tapi tidak didukung kondisi geografis dan akses infrastruktur yang memadai, sehingga perangkat telekomunikasi juga sulit dibangun.
“Misal ada program internet untuk desa adat dari Pemprov Bali. Karena kondisi geografis dan medan berat, penyedia belum mampu maksimal memasang infrastruktur internet di beberapa desa di Nusa Penida," jelasnya.
Akibat kondisi itu, pelayanan berbasis online seperti web desa, aplikasi administrasi kependudukan online, e-surat, dan pelayanan yang berbasis online lainnya, berjalan tak maksimal di wilayah itu.
Termasuk aplikasi tata kelola keuangan desa (Siskeudes) yang akan diuji coba di Nusa Penida.
“Padahal untuk penerapan Siskeudes, BPKP akan menjadikan desa-desa di Kabupaten Klungkung menjadi contoh. Ini yang menjadi tantangan kami, bagaimana menyiapkan jaringan internet sampai ke pusat pelayanan di desa,” tandas Wayan Parna.
Mengatasi masalah ini, Diskominfo akan mencoba mengusulkan penyediaan jaringan internet di Nusa Penida ke pemerintah pusat melalui program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
• BREAKING NEWS Kirab Tolak RUU Omnibus law, Sampaikan 6 Tuntutan Ini
• Aktor Kirk Douglas yang Top Pasca-Perang Dunia II Meninggal Dunia di Usia 103 Tahun
Apalagi kepulauan Nuda Penida masuk dalam pulau kecil terluar di Indonesia, sesuai dengan keputusan presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
“Kami juga sudah mengusulkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Belum ada persetujuan yang turun dari Bakti,” ungkap Parna.