Waspada Virus Corona di Bali
WNA Punya Riwayat Perjalanan ke China Ditolak Masuk Bali, Cegah Penyebaran Virus Corona ke Indonesia
Semua WNA baik itu WN China maupun WN asing lainnya yang dalam kurun waktu 14 hari pernah tinggal di China, maka tidak diperkenankan masuk Indonesia
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
WNA Punya Riwayat Perjalanan ke China Ditolak Masuk Bali, Cegah Penyebaran Virus Corona ke Indonesia
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Keseriusan langkah pemerintah mencegah penyebaran virus corona masuk Indonesia semakin nyata.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) resmi menandatangani peraturan penghentian sementara bebas visa kunjungan, visa, dan pemberian izin tinggal keadaan terpaksa bagi Warga Negara Asal (WNA) asal China.
Aturan tersebut tertuang pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 3 tahun 2020 yang ditandatangani di Jakarta, Rabu (5/2/2020) kemarin.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Sutrisno menuturkan ada dua hal yang harus diperhatikan.
“Sebenarnya ada dua hal saja yang harus diperhatikan. Pertama adalah apabila Warga Negara (WN) China yang langsung datang dari RRT maka itu ditolak. Tidak diperkenankan datang baik crew maupun penumpangnya,” jelas Sutrisno, Kamis (6/2/2020).
Yang kedua adalah semua WNA baik itu WN China maupun WN asing lainnya yang dalam kurun waktu 14 hari pernah tinggal di China, maka tidak diperkenankan masuk Indonesiadan Bali.
“Kalau WN China yang tinggal di luar China dan dalam kurun waktu 14 hari dia tidak pernah tinggal di China, maka dia boleh masuk,” ungkapnya.
• Pekerja Rumah Sakit Corona Leishenshan Diupah Rp 2 Juta Per Hari dan Diberi Fasilitas Ini
• Antisipasi Virus Corona, Pelabuhan Gilimanuk Akan Pasang Thermometer Infrared, Begini Cara Kerjanya
Saat disinggung mengenai data WN China yang masuk ke Bali selama bulan Januari kemarin berapa?
Sutrisno menyampaikan kurang lebih sekitar 18 ribu WNA asal China masuk ke Bali.
“Data dari bulan Januari ini ada sekitar 18.700 orang WN China yang datang ke Bali, dan yang sudah meninggalkan Bali sekitar 17 ribu,” imbuhnya.
Tapi menurutnya angka tersebut tentu lebih dari itu yang berada di Bali.
Data tersebut tercatat hanya pada sistem TPI Ngurah Rai masuk dan pergi dari Bali.
“Kan orang yang datang ke Bali itu tidak juga direct ya dari luar negeri langsung masuk ke Bali. Tapi ada juga orang China itu yang datangnya dari Surabaya atau Jakarta baru masuk ke Bali. Jadi kemungkinan sekarang ini masih banyak juga di Bali,” paparnya.