Badung Akan Buat Satker Untuk Mengelola Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala
Balai Budaya Giri Nata Mandala yang berlokasi di lingkungan Puspem Badung, Bali sepi aktivitas, akan buat satker untuk mengelola Gedung Balai Budaya
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sudah lama gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala yang berlokasi di lingkungan Puspem Badung, Bali sepi aktivitas.
Bahkan kabupaten Badung saat membuat acara seperti Bulan Bahasa justru membuat panggung sendiri, tanpa memanfaatkan gedung balai Budaya tersebut.
Hal itu seakan membuat Badung bingung untuk pengelolaan Balai Budaya yang menghabiskan anggaran ratusan Miliar.
Sejauh ini Gedung bertaraf internasional itu masih dinaungi oleh Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat).
• Ramalan Zodiak 7 Februari 2020, Aries Jangan Takut, Keberuntungan Ada di Pihak Sagitarius
• Penggerebekan PSK Online oleh Andre Rosiade Kini Berbuntut, Kalangan PHRI Sumbar Tempuh Jalur Hukum
• Ramalan Zodiak Cinta 7 Februari, Taurus Luangkan Waktu Bersama Pasangan, Virgo Bukalah Perasaanmu
Hanya saja kedepan akan semakin tak jelas adanya Permendagri 56 tahun 2019 yang mengatakan perwat akan tidak ada lagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengatakan pihaknya masih memikirkan pengelolaan balai budaya berada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Hal ini karena adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota merombak struktur di Perwat.
“Dengan adanya Permendagri 56 tentang struktur organisasi yang baru bahwa ada salah satu bagian Perwat yang dihapuskan, sehingga kami masih menunggu hasil evaluasi gubernur untuk ditindaklanjuti melalui Perbup,” ujarnya saat ditemui Kamis (6/2/2020)
Meski demikian, pengelolaan balai budaya yang berkapasitas 2.500 itu secara aturan masih berada di bagian Perwat Setda Badung.
“Sekarang kan masih di Perwat. Nah setalah pasca terjadi perubahan organisasi nanti tentu kami akan dorong ke perangkat daerah teknis yang terkait,” akunya
Pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan ini, juga mengaku akan akan membentuk Satuan Kerja (Satker) yang nantinya sebagai lembaga fungsional, sehingga satker ini menurutnya yang akan mengelola kedepannya.
“Kami akan buatkan Satker. Satker ini adalah suatu lembaga fungsional bukan struktural,” jelasnya
Disinggung mengenai pembentukan Saker, Adi Arnawa belum menjelaskan secara detail, ia berkata yang jelas Satker terdiri dari orang-orang professional untuk mengelola.
Lantaran tidak semua orang bisa dan memiliki kemampuan mengelola alat-alat yang canggih.
“Lihat nanti, karena disana banyak alat-alat yang sifatnya teknologi,” tegasnya.
Ditanya wacana Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta akan bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk pengelolaan balai budaya, pihaknya mengakui masih fokus pada pembentukan Satker.
“Saya belum berani mengatakan seperti itu, tapi secara normatif sekarang ini kami masih dorong seperti itu (membuat Satker), masalah nantinya dikormesilkan nanti ceritanya lain,” pungkasnya (*).