Jangan Diremehkan, 5 Masalah Kesehatan Ini Dapat Dipicu dari Rasa Kesepian

Penelitian telah menunjukkan, kesepian kronis dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

istimewa
Ilustrasi kesepian 

TRIBUN-BALI.COM - Hampir semua orang pernah merasa kesepian di beberapa titik kehidupannya.

Bagi banyak dari kita, ini adalah kondisi sementara yang bisa disebabkan oleh perubahan hidup.

Seperti pindah ke lokasi baru, atau memulai pekerjaan baru.

Namun pada sebagian orang, kesepian adalah cara hidup, yang bukan berasal dari jumlah orang di sekitar mereka, melainkan kurangnya koneksi dengan orang lain.

Penelitian telah menunjukkan, kesepian kronis dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Model Seksi Nanie Darham Diciduk Polisi, Jadi Pintu Masuk ke Bandar Kokain

BPJS Kesehatan Jamin Penuh Biaya Kesehatan Sulinggih Ida Pedanda Gede Ketewel Warga Klungkung

Insan Pers Peringati Hari Pers Nasional di Lorong Bambu Banyuwangi

Para ilmuwan masih meneliti hubungan antara kesehatan mental dan fisik serta bagaimana kesepian memengaruhi tubuh.

Namun bisa jadi kita tidak tahu beberapa temuan mereka selama bertahun-tahun.

1. Picu rasa sakit fisik

Dr. Sanjay Gupta menulis sebuah kolom untuk O Magazine tentang studi di tahun 2003.

Merasa diasingkan dapat mendorong kita ke batas sosial, hingga menyebabkan kesepian, dan memicu aktivitas di beberapa daerah otak yang memicu rasa sakit fisik.

"Disebutkan, penelitian itu dipimpin Naomi Eisenberger, profesor psikologi sosial di UCLA."

Gara-gara Virus Corona, Bisnis Kasino di Makau Rugi Besar

Duduk di Samping Raul Lemos, Jari Kaki Krisdayanti Yang Seperti Terjepit Curi Perhatian

Zodiak Ini Terkenal Paling Anti Selingkuh, Termasuk Virgo

"Dari perspektif evolusi, ini masuk akal. Leluhur kita bergantung pada kelompok sosial tidak hanya untuk persahabatan, melainkan bertahan hidup," tulis Gupta.

"Tinggal dekat dengan suku membawa akses ke tempat berteduh, makanan, dan perlindungan. Pemisahan dari kelompok, di sisi lain, berarti bahaya," sambung dia.

"Hari ini saat kita merasa tersisih, tubuh bisa saja merasakan ancaman terhadap kelangsungan hidup, dan beberapa sinyal rasa sakit serupa akan terlibat jika kita berada dalam bahaya fisik nyata."

"Dalam kesepian kronis, kadar hormon stres kortisol meningkat lebih tinggi di pagi hari, daripada mereka yang lebih terhubung secara sosial, dan tidak sepenuhnya kesepian di malam hari."

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved