Korban Meninggal Virus Corona Kini Lampaui Sars, Tercatat 813 Meninggal Dunia dalam 40 Hari

Korban meninggal dunia akibat wabah virus Corona baru (novel coronavirus) terus bertambah.

Editor: Ady Sucipto
SCMP/Xinhua
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

Dengan tambahan kasus baru, jumlah penderita virus Corona di Negeri Tirai Bambu itu melonjak menjadi 37.198 kasus.

Jumlah kasus infeksi baru pada Sabtu (8/2) sebenarnya mencatat penurunan pertama sejak 1 Februari 2020, berkurang lagi di bawah 3.000 menjadi 2.656 kasus.

Sebanyak 2.147 kasus di antaranya berada di Provinsi Hubei.

Namun menurut profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Michigan, Joseph Eisenberg, terlalu dini untuk menentukan apakah epidemik tersebut sedang mencapai puncaknya, lantaran ketidakpastian dalam jumlah kasus.

"Bahkan jika kasus yang dilaporkan mungkin memuncak, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan kasus yang tidak dilaporkan," katanya.

Secara keseluruhan virus Corona kini telah menjangkiti 37.000 orang di 28 negara, termasuk kawasan Asia Tenggara.

Temuan orang terinfeksi virus Corona terbanyak yakni di Singapura 33 orang dan Thailand 32 orang.

Untuk wilayah Indonesia, Kementerian Kesehatan belum melaporkan adanya kasus pasien positif virus Corona, sehingga masih terbilang aman.

Sementara 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan masih diobservasi di Natuna dan belum menunjukkan gejala.

Namun di Singapura, ada 1 WNI yang dinyatakan positif terjangkit. Perempuan yang berprofesi TKI itu tertular dari majikannya saat menjaga toko.

Sejumlah turis China yang positif virus Corona sebelumnya sempat mengunjungi toko tersebut.

Di Jepang, 78 WNI harus ikut diisolasi 14 hari bersama 3.700 penumpang kapal pesiar Diamond Princess.

Sebab, 1 penumpang kapal asal Hong Kong dinyatakan positif Corona saat turun dari kapal, dan menularkannya ke 64 penumpang lain dari berbagai negara.

Hingga saat ini belum ditemukan obat yang cocok dan efektif untuk menangkal virus asal Wuhan tersebut.

Para ahli juga masih meneliti dari mana virus itu berasal, namun dugaan mengarah ke kelelawar, trenggiling, hingga ular yang dijajakan di Pasar Huanan Wuhan sebagai makanan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved