Babi Mati di Denpasar Capai 184 Ekor, Populasi Tersisa Hanya 8.500 Ekor

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar mengatakan dari yang awalnya populasi babi di Denpasar mencapai 20.000 ekor lebih, kini tinggal 8.500 saja.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Foto ilustrasi Babi Warga di Kandang 

Namun, untuk saat ini kematian di Denpasar cukup rendah, sehingga tidak mengkhawatirkan peternak.

Ambara menyarankan, untuk masyarakat yang akan memotong babi jelang Galungan sebaiknya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) karena langsung bisa dicek kesehatan hewan dan dagingnya.

"Jika ingin melakukam pemotongan hewan sendiri, kami menyarankan agar menghubungi Distan untuk pemeriksaannya," katanya.

Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh dokter hewan yang melayani secara gratis bagi masyarakat yang ingin memotong secara pribadi atau berkelompok tempat pribadi mereka.

"Gratis kami layani, tinggal hubungi saja dinas pertanian. Kami akan lakukan cek postmorthem dan antimorthem lengkap. Jadi masyarakat lebih aman saat mengolah dan mengkonsumsi daging babi," imbuhnya.

Ambara pun mengimbau agar peternak tidak menambah bibit baru selama kondisi dugaan virus yang terjadi pada babi.

"Meski secara pemeriksaan laboratorium, belum ada yang mengeluarkan hasilnya secara pasti terkait penyebab kematian babi selama ini, kami minta peternak untuk jangan dulu menambah bibit baru," katanya. (*)  

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved