Jembatan Bambu Hanyut Akibat Luapan Sungai di Bangli, Puluhan KK di Subak Yeh Tangga Terisolir
Jembatan Bambu Hanyut Akibat Luapan Sungai, Tiga Siswa Terpaksa Tidak Bisa Pulang Kerumah, 20 KK Warga Sekitar Terisolir
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sedangkan pembuatan jembatan dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar.
Disinggung mengenai pembangunan jembatan permanen, Diantara mengatakan bukan pihaknya tidak peduli dengan warga masyarakat di Subak Yeh Tangga.
Ia menegaskan pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan namun terhalang oleh kewenangan.
Ini mengingat akses yang akan dibangun menghubungkan dua wilayah yang berbeda kabupaten.
“Disamping itu, karena lokasi pembangunan berada di wilayah daerah aliran sungai, kan itu bukan kewenangannya kabupaten. Namun lebih ke kewenangan provinsi,” ungkapnya.
“Kami dari pihak desa juga sudah mengusulkan ke provinsi untuk pembuatan jembatan permanen. Bahkan juga sudah mengusulkan ke wakil rakyat, sudah sempat kami beri gambaran bagaimana situasinya. Usulan ini sudah kami sampaikan pada tahun 2016 silam, mengingat ada bencana serupa di wilayah sekitar. Namun berulang kali kami usulkan hingga kini tidak ada tindak lanjut,” ujarnya.
Ia pun tidak memungkiri intensitas hujan yang saat ini tergolong tinggi, juga berpotensi terjadi peluapan sungai yang lebih besar.
Dilain sisi pada tahun 2019, hutan di wilayah sekitar sempat terjadi kebaran, sehingga berpotensi menimbulkan longsor akibat kontur tanah yang labil.
“Harapan kami utamanya kepada pihak provinsi yang membidangi tentang masalah sungai, kami mohon agar tidak terus terjadi seperti ini. Setiap tahun saya terus nyari bambu. Iya kalau bambunya masih ada, kalau tidak ada bagaimana saya mengambil solusi?. Kalau menggunakan kayu, potensi hanyutnya lebih tinggi. Apalagi saat memasuki bulan-bulan Februari, dijamin tidak ada jembatan lagi disana. Karenanya kami harap dibangunkan jembatan permanen. Selain itu kami juga berharap agar dibangunkan dinding penahan tanah, sehingga potensi longsor berkurang,” ujarnya. (*)