Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP
Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Ditanya tanggapannya jika dipasangkan dengan AMD (Agung Manik Danendra), Ngurah Agung menyatakan siap saja.
Hanya tinggal mengatur posisi yang pas saja.
Apakah nantinya AMD-Ngurah Agung atau Ngurah Agung-AMD.
“Ya sekarang kan mekanisme partai. Saya kan daftar melalui partai, disamping niat saya, biar partai itu tidak mati (kekurangan kader),” tegas Panglingsir Puri Gerenceng Pemecutan Denpasar ini.
Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali ini menawarkan konsep Denpasar maju dengan perubahan dan segitiga emas.
Segitiga emas yang dimaksud adalah Puri Pemecutan, Puri Satria, dan Puri Kesiman bersatu dan saling bekerjasama untuk membangun pariwisata.
“Karena kalau itu tidak ada, Denpasar susah maju,” ujarnya.
Salah satu parpol yang potensial berkoalisi dengan Golkar agar bisa mengusung calon, adalah Demokrat.
Jika Golkar dan Demokrat berkoalisi, suaranya cukup untuk mendaftarkan calon ke KPU.
Namun, rupanya Demokrat juga belum bersikap untuk Pilkada Denpasar 2020.
Padahal, parpol lainnya, seperti Gerindra, PSI, Hanura sudah menyatakan berkoalisi dengan PDIP.
Ketua Desk Pilkada DPD Demokrat Bali, Putu Suasta, Selasa (11/2/2020), menyatakan, Demokrat masih wait and see konstelasi politik di Denpasar.
Begitu juga untuk Pilkada Badung dan Tabanan, Demokrat masih melihat situasi.
“Di Tabanan kami tidak mendominasi kursi di DPRD. Badung juga begitu. Denpasar sama juga. Jadi kami lihat perkembangan dulu,” ungkapnya.
Di Kota Denpasar, Demokrat hanya mempunyai 4 kursi DPRD setara 8,89 persen.
