Sponsored Content
Dharma Negara Alaya Jadi Ruang Sinergi Pemkot Dengan Inbis, Ciptakan Ekosistem Cetak Wirausaha
Dharma Negara Alaya Jadi Ruang Sinergi Pemkot Dengan Inbis, Ciptakan Ekosistem Cetak Wirausaha Rintisan Berbasis Teknologi
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sinergi dan penguatan kelembagaan sangat diperlukan dalam mengoptimalkan peran inkubator bisnis untuk menciptakan wirausaha berbasis teknologi.
Karenanya, kolaborasi dari berbagai pihak dengan beragam potensi diharapkan semakin banyak mencetak usaha rintisan atau perusahaan pemula (start up) di Kota Denpasar, Bali.
Demikian disampaikan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra saat Rapat Koordinasi dan Kerjasama Inkubator Bisnis yang digelar di Dharma Negara Alaya (DNA) pada Jumat, (14/2/2020).
Kegiatan ini dihadiri langsung pimpinan Universitas-universitas di Denpasar, Perwakilan Bank Indonesia, Bkraf Kota Denpasar, OPD terkait, Hipmi Denpasar, pelaku wirausaha serta pihak terkait lainnya.
• Sare Curi Ayam Tajen di 41 TKP di Tabanan, Dua Kali Mendekam di Sel Polsek Pupuan
• Pemprov Tak Jemput 2 Warga Bali, Dipastikan Sehat Setelah Observasi di Natuna
• I Made Gianyar Tegaskan di Bangli Tidak Ada Penyakit ASF
Walikota Denpasar, Rai Mantra menjelaskan bahwa sinergi dari berbagai pihak tersebut harus segera dilakukan sehingga ada peningkatan peran inkubator bisnis secara umum.
Hal tersebut juga semakin memperluas kinerja untuk memfasilitasi generasi muda atau peserta inkubasi sehingga dapat berkembang dengan baik.
“DNA menjadi tempat anak muda Denpasar menuangkan ide-ide kreatifnya. Kami ajak semua stakeholder untuk terus mendorong terwujudnya wirausaha atau perusahaan pemula berbasis teknologi,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa secara ekosistem sebenarnya DNA sudah cukup lengkap dan sangat mendorong penguatan inkubator bisnis.
DNA mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan memperkuat peran inkubator bisnis.
“Ekosistemnya sangat mendukung, namun Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Jika ada sinergi tentu semakin banyak melahirkan perusahaan pemula yang dapat bersaing di era globalisasi sekarang ini,” katanya.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan, dengan adanya inkubator bisnis tentunya dapat menjadi sarana bertukar pikiran serta menciptakan start up serta memperkuat start up yang ada.
Tentunya dengan fasilitas yang dimiliki DNA dapat dimanfaatkan universitas-universitas untuk memperkuat inkubator bisnis yang ada di universitas masing-masing.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk universitas menggunakan segala fasilitas yang ada di DNA. Tidak hanya di didik tetapi menciptakan start up- start up baru sehingga dapat memperkuat perekonomian,” ujar Rai Mantra.
Sementara Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya DNA tersebut.
Pihaknya mengaku siap bekerjasama untuk menciptakan inkubator bisnis serta berkolaborasi dengan stakeholder di dalam menciptakan start up.
Hal sedana disampaikan Wakil Rektor II Universitas Mahasaraswati Denpasar, Nengah Landra yang menyatakan siap bekolaborasi di dalam inkubator bisnis DNA.
Pihaknya juga akan memadukan beberapa fakultas yang ada di Universitas Mahasaraswati. (*)