Sehari Jelang Penampahan Galungan, Penjualan Daging Babi di Pasar Kreneng Denpasar Jeblok

Pedagang pun mengeluh karena penjualan mereka menurun dibandingkan Galungan sebelumnya.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Putu Supartika
Pedagang daging babi di Pasar Kreneng, Denpasar, Bali, (17/2/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sehari jelang Penampahan Galungan, penjualan daging babi di Pasar Kreneng jeblok.

Pedagang pun mengeluh karena penjualan mereka menurun dibandingkan Galungan sebelumnya.

Keadaan ini diakibatkan oleh kejadian babi mati mendadak beberapa waktu belakangan ini.

Salah seorang pedagang daging babi di Pasar Kreneng, Made Kotiani mengaku penurunan terjadi sangat drastis.

"Pembeli jauh menurun ketimbang sebelum-sebelumnya. Ini karena rame ada isu ASF itu," katanya saat diwawancarai, Senin (17/2/2020) pagi.

Untuk harga daging babi perkilogram yakni berkisar Rp 50 ribu - Rp 55 ribu.

Padahal sebelumnya harganya Rp 60 ribu - Rp 65 ribu perkilogram.

"Padahal sudah mau penampahan tapi tetap menurun harganya," katanya.

Tak hanya harga pembeli pun menurun drastis.

Sekarang ia bisa menjual paling banyak 50 kg daging.

"Minimal dibeli sebanyak 30 kg maksimal 50 kg," katanya.

Padahal saat Galungan sebelumnya minimal dalam sehari bisa laku 100 kg daging.

Untuk pengambilan daging ini, dirinya mengambil di Rumah Potong Hewan (RPH) Denpasar.

Pedagang daging babi lain, Nyoman Heni juga mengeluh sepinya pembeli daging babi ini.

Padahal sehari sebelum penampahan akan banyak orang yang memburu daging babi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved