Hari Raya Galungan
Galungan di Bali Ribuan Umat Hindu Sembahyang di Pura Agung Jagatnatha, Made Mami Mohon Keselamatan
Memperingati Hari Raya Galungan ribuan umat Hindu memadati Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (19/2/2020).
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Hari Raya Galungan di Bali Ribuan Umat Hindu Sembahyang di Pura Agung Jagatnatha, Made Mami Mohon Keselamatan
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memperingati Hari Raya Galungan ribuan umat Hindu memadati Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (19/2/2020).
Pemedak datang dengan pakaian adat lengkap, wanita mengenakan kebaya dan pria mengenakan safari.
Mereka membawa besek berisi sodan, saat hendak memasuki gerbang masuk pura mereka diperciki air suci tirta pengiling.
• 7 Hal Seputar Rangkaian Galungan dan Kuningan di Bali yang Belum Banyak Diketahui
• Sehari Sebelum Galungan Harga Bawah Putih Turun Drastis di Badung
• Jelang Galungan Penyeberangan Sanur- Nusa Cukup Ramai, Penumpang Lokal Mendominasi
Kemudian mereka masuk untuk melakukan persembahyangan, dimulai dari menggelar sesajen untuk dihaturkan ke Ida Sang Hyang Widhi (Ida bathara).
Persembahyangan dipimpin oleh Pemangku Pura, dilakukan prosesi Puja Tri Sandya diiringi bunyi lonceng oleh pemangku. Selanjutnya pemedak melakukan sembah puyung.
"Besek berisi sodan sesajian, ada pisang hijau, kue bolu, jaja gina, canang dan perlengkapan lain," kata salah seorang umat asal Singaraja Made Mami (41) saat dijumpai Tribun Bali.
Made Mami datang bersama suami dan anaknya, pada Hari Raya Galungan kali ini ia yang bekerja di Denpasar itu tidak pulang ke kampung halaman.
"Tidak pulang kampung, jadi bersembahyang di sini," katanya.
Pada Hari Raya Galungan Made Mami dan keluarga berharap akan mendapat keselamatan.
"Yang utama kami mohon keselamatan," ujar dia.
Karena terbatasnya tempat persembahyangan, umat yang hendak bersembahyang antre masuk secara bergiliran. Setiap sesinya ibadah berlangsung sekitar 30 menit. (*)