Cerita Perawat Nusa Indah RSUP Sanglah, Kini Paling Takut Dengan Virus Corona Dan Rabies

Perawat yang bertugas di ruangan Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar membagikan ceritanya selama menjadi perawat di ruangan isolasi tersebut.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Perawat Gusti Putu Rai Sumiari yang sudah 8 tahun berjaga di ruangan isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar, Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perawat merupakan profesi yang sangat mulia.

Tak jarang sesorang dengan profesi ini harus menghabiskan sebagian waktunya untuk menjaga pasien.

Terutama pasien di ruang isolasi yang juga berisiko besar menularkan penyakit yang berbahaya. 

Satu diantara perawat yang bertugas di ruangan Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar membagikan ceritanya selama menjadi perawat di ruangan isolasi tersebut. 

Perawat tersebut bernama, Gusti Putu Rai Sumiari yang sudah 8 tahun menjadi perawat yang bertugas di ruang Nusa Indah. 

Ia mengaku, saat pertama kali bertugas di Ruangan Nusa Indah takut tertular penyakit-penyakit berbahaya seperti rabies, TBC, flu burung, dan lain-lain. 

Namun setelah sekian lama, rasa ketakutan itu berubah menjadi terbiasa.

Terlebih, upaya RSUP Sanglah sudah melakukan antisipasi guna mencegah penularan penyakit terhadap tenaga medisnya sudah maksimal. 

Perlindungan atau proteksi yang dilakukan RSUP Sanglah untuk mencegah penularan penyakit kepada petugas medisnya saat menangani pasien adalah dengan menerapkan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan protap. 

Selain itu, pemberian vaksin dan obat-obatan bagi petugas medis yang berjaga sesuai dengan kasus infeksi atau penyakit yang saat itu sedang ditangani juga sudah dilakukan. 

Contohnya seperti kasus flu burung, para petugas medis diberikan obat Tamiflu.

Sedangkan pada kasus penyakit rabies, para petugas medis juga sudah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). 

Rai menuturkan, saat merawat pasien dengan dugaan penyakit infeksi ini perawatlah yang paling sering menemani pasien. 

Tak jarang keluarga pasien sendiri justru tidak berani mendampingi pasien dikarenakan khawatir akan tertular penyakit itu juga. 

“Pasien yang berada di ruangan isolasi pasti merasa bosan, maka dari itu selain melakukan pemeriksaan rutin, kami biasanya mengajak pasien ngobrol agar tidak stres selama dirawat,” Ujar, Rai, Sabtu (22/2/2020). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved