Dinas PKP Bangli Ambil Sampel Organ Babi Mati di Desa Dausa
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli telah menindaklanjuti kasus kematian babi secara mendadak di wilayah Desa Dausa,
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Terhadap penularan dengan manusia sebagai perantaranya, kunci pertama yang harus diterapkan adalah bio security, dengan cara disemprot menggunakan desinfektan,” ucapnya.
Sarma menambahkan, untuk sementara para peternak sebaiknya mengurangi populasi babi atau membeli dari tetangga yang masih dalam satu kabupaten.
Ia juga mengimbau agar para saudagar tidak tergiur harga babi yang cenderung murah.
“Bagi peternak yang telah mengalami kematian babi, kami sarankan agar mengosongkan kandang terlebih dahulu. Selain itu juga melakukan pembersihan kandang menggunakan desinfektan dan formalin. Sebab jika sudah terkena penyakit, tingkat mortalitas ternak tinggi. Kami juga menyarankan jika ada ternak babi yang sakit, lebih baik ditempatkan pada kandang isolasi,” katanya.
Sarma tidak menampik jika di Bangli banyak kejadian babi yang mati, seperti di wilayah Desa Kayubihi, ataupun Desa Peninjoan, Tembuku.
Hanya saja setelah dilakukan pengecekan oleh petugas, kematian babi lebih disebabkan karena diare ataupun mati pasca melahirkan.
“Dalam hal ini tidak perlu dilakukan pengambilan sample, karena sudah jelas gejala klinisnya,” tandas Sarma. (*)