Berita Bangli
Petani Ikan Danau Batur Tolak Operasi Kapal Pesiar, Khawatir Rusak Keramba Apung dan Lingkungan
Petani ikan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli menolak rencana pengoperasian kapal pesiar di danau tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ni Ketut Dewi Febrayani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Petani ikan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli menolak rencana pengoperasian kapal pesiar di danau tersebut.
Mereka khawatir kapal besar akan merusak kelestarian lingkungan danau dan berdampak pada kegiatan perikanan, terutama pada Keramba Jaring Apung (KJA).
Seorang petani ikan di Desa Terunyan Kintamani, I Made Warjaya menyatakan, bahwa kapal boat kapasitas 40 PK saja sudah dapat menimbulkan goncangan hebat pada KJA.
“Kalau kapal pesiar dengan diameter besar tentunya bisa membuat KJA kami terdorong ke tepian danau,” katanya, Kamis (9/10).
Baca juga: TOLAK Operasi Kapal Pesiar, Petani Danau Batur Khawatir Keramba Jaring Apung & Lingkungan Rusak!
Selain itu, kapal besar juga dapat menimbulkan gelombang besar yang dapat merusak tanggul-tanggul di desa dan pemukiman warga. ]
“Bagi kami, pengoperasian kapal pesiar ini akan banyak berdampak bagi masyarakat kecil, khususnya petani ikan yang mengandalkan mata pencaharian di danau ini,” tambah Warjaya.
Saat ini, terdapat sekitar 16,58 hektare KJA di Danau Batur, dengan produksi ikan mencapai 4.212 ton pada tahun 2024.
Jumlah petani pembudidaya ikan saat ini mencapai 250 RTP. Petani ikan meminta pemerintah untuk mengkaji dan mengurungkan rencana pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur.
Diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli bekerja sama dengan investor Korea, PT GMS Invest Internasional berencana mengembangkan pariwisata di Danau Batur dengan pengoperasian kapal pesiar bertenaga hidrogen yang diklaim ramah lingkungan.
Langkah ini merupakan upaya Pemkab Bangli untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Namun, rencana ini menuai sorotan dari masyarakat sekitar, yang khawatir dampaknya pada lingkungan danau dan mata pencaharian mereka.
Masyarakat berharap agar pemerintah mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial sebelum melaksanakan proyek ini.
Baca juga: DPRD Bangli Pastikan Pengembangan Wisata Danau Batur Tak Rugikan Masyarakat
Pengembangan pariwisata di Danau Batur ini diharapkan dapat meningkatkan PAD Bangli dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
Namun, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa proyek ini tidak merusak lingkungan danau dan kehidupan masyarakat sekitar. (weg)
Anggarkan 20 Persen APBD untuk Pendidikan, Mahayastra Janji Perbaiki Sekolah |
![]() |
---|
TOLAK Operasi Kapal Pesiar, Petani Danau Batur Khawatir Keramba Jaring Apung & Lingkungan Rusak! |
![]() |
---|
Gelombang Penolakan dari Danau Batur, Petani Ikan Lawan Kapal Pesiar |
![]() |
---|
PERSELINGKUHAN MAUT Kembali Terjadi di Kintamani Bangli, Kadek Tikam Korban Tanpa Ampun |
![]() |
---|
Pemicu Kadek RJ Tikam EB Pakai Pisau, Diduga Cemburu karena Punya Hubungan Khusus dengan Istrinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.