Launching Buku Jejak Studi Pemuda-Pemudi Bali di Luar Negeri, Beri Inspirasi Pada Anak Muda Bali
Pejuang Beasiswa Bali (PBB) melaunching buku berjudul Jejak Studi Pemuda-Pemudi Bali di Luar Negeri edisi ke-II
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pejuang Beasiswa Bali (PBB) melaunching buku berjudul Jejak Studi Pemuda-Pemudi Bali di Luar Negeri edisi ke-II berlokasi di Gedung Dharma Negara Alaya, Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Sabtu (22/2/2020).
Pada acara launching buku yang dihadiri oleh pemuda-pemudi Bali ini, memiliki tujuan untuk dapat menginspirasi anak muda Bali agar berjuang untuk menuntut ilmu.
Buku ini berisikan sepuluh kisah dan pengalaman pahit-manis serta perjuangan pemuda-pemudi Bali dalam meraih beasiswa dan menuntut ilmu hingga ke luar negeri.
Melalui tulisan mereka ditorehkan pada buku ini, para penerima beasiswa luar negeri itu hendak berbagi nilai-nilai pengorbanan, kreativitas dan semangat pantang menyerah.
• Terekam CCTV Begini Aksi Pencurian Modus Geser Tas di Sebuah Restoran, Pelaku Gunakan Jaketnya Ini
• Walau Sempat Grogi, Suprapta Tertantang Buat Gebogan Buah Berbentuk Burung
• Kain Geringsing Karangasem Laris di Pasaran, Alami Peningkatan Setiap Tahun
Sepuluh pemuda-pemudi Bali yang terlibat dalam project buku PBB edisi ke-II ini diantaranya I Gede Arjana (Penerima Beasiswa LPDP di RWT Aachen, Germany), Mellysa Kowara (Penerima Beasiswa Netherlands Fellowship Program), I Kadek Juli Ambara (Penerima Beasiswa Erasmus Mundus), Ratih Ayu Apsari (Penerima Beasiswa di Belanda), Ida Ayu Narayani (Penerima Beasiswa Chevening), Made Astawa Mandala (Penerima Beasiswa LPDP di University of Nottingham), A.A. Mia Intentilia (Penerima Beasiswa STUNED), Nyoman Agus Jagat Raya (Penerima Beasiswa di Thailand), Irma Wulandari (Penerima Beasiswa Australia Award Scholarship), dan Kadek Sumaja (Penerima Beasiswa New Zealand Scholarship).
Pada buku Jejak Studi Pemuda-Pemudi Bali di Luar Negeri edisi ke-II ini, kesepuluh pemuda-pemudi Bali menuliskan rangkaian kisah yang beraneka ragam.
Sebut saja di bagian pertama, I Gede Arjana bercerita dalam judul “Anak Pedagang Kaki Lima dan Studi ke Eropa”.
Arjana, begitu sapaan akrabnya, harus berjuang di tengah kondisi finansial yang terbatas.
Dimana dia harus membagi waktu antara persiapan mencari beasiswa dan membantu kedua orang tuanya kala itu sebagai pedagang kaki lima.
Di bagian yang lain, Mellysa menceritakan kegelisahannya yang ditolak salah satu “rumah sakit” kala itu karena proses seleksi yang tidak transparan, namun rencana indah Tuhan membuat dia bertolak ke luar negeri dan melupakan kesedihannya.
Masih banyak kisah-kisah dan pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran dan pembelajaran dalam buku ini.
Donnie Weda Dharmawan, Co-Founder Pejuang Beasiswa Bali menuturkan dari kumpulan kisah ini, anak muda Bali dapat belajar banyak hal mengenai pengorbanan, perjuangan, dan semangat pantang menyerah.
“Buku ini dapat dijadikan pemantik semangat dalam meraih cita-cita, khususnya beasiswa untuk studi di luar negeri. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya,” tegasnya.(*)