3 Warga Jembrana Digigit Anjing Positif Rabies

Tiga orang warga Jembrana terkena gigitan anjing positif rabies, sampel otaknya diperiksa oleh petugas Bidang Keswan Kesmavet

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Vaksinasi terhadap hewan peliharaan terutama anjing milik warga di Banjar Tengah Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Senin (24/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tiga orang warga terkena gigitan anjing peliharannya, di Banjar Tengah Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.

Usai digigit anjing mati dan sampel otaknya diperiksa oleh petugas Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana di Denpasar.

Hasilnya, anjing positif terjangkit rabies.

Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Widarsa menyatakan, tiga orang warga yang tergigit ialah pemilik anjing itu sendiri.

Jadi Miliarder di Usia 28 Tahun, Tanne Sebut Menabung adalah Cara Lambat untuk Menjadi Kaya

Puluhan Pekerja Asal Bali Berada di Diamond Princess, KPI Minta Manning Agencies Lapor ke Disnaker

188 WNI yang Bekerja di Kapal Pesiar World Dream Dipulangkan ke Indonesia

Mereka adalah I Gusti Kade Suarsana, Sayu Putu Ardini dan Gusti Putu Linggih.

Satu keluarga itu digigit anjing lokal asal Kintamani peliharaannya.

"Anjingnya sendiri. Informasi dari korban, Anjingnya pernah bertengkar dengan anjing jalanan," ucap Widarsa saat dikonfirmasi melalui whatsapp massengernya, Senin (24/2/2020).

Widarsa menjelaskan, kasus gigitan ke satu keluarga itu terjadi pada Senin (17/2/2020) lalu.

Kemudian, pihaknya melakukan pengambilan sampel otak anjing yang diketahui mati, keesokan harinya atau pada Selasa (18/2/2020).

Hasil sampel kemudian diterima pihaknya dari Laboratorium di Denpasar pada Minggu (23/2/2020).

"Kalau korban ditangani oleh bidang kesehatan masyarakat. Bukan wewenang kami. Informasinya juga sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Tadi pagi (kemarin) kami lakukan vaksinasi emergency dan eliminasi," jelasnya.

Widarsa mengurai, aksi respon kasus positif rabies pihaknya melakukan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dibarengi juga vaksinasi emergency terhadap 44 ekor anjing.

Kemudian, melakukan eliminasi selektif terhadap lima ekor anjing di luar 44 ekor anjing yang divaksin.

Pihaknya melakukan pengambilan sample untuk uji ulang pada anjing yang lain fungsinya untuk mengetahui penyebaran virus.

"Kami lakukan supaya tahu penyebaran virus," tegasnya.

Untuk kasus gigitan anjing positif rabies, Widarsa menambahkan, kasus di Banjar Tengah Desa Mendoyo Dauh Tukad adalah kasus kedua di 2020 ini.

Kasus pertama adalah kasus gigitan di Desa Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini ketersediaan vaksin dan var untuk antisipasi penyebaran rabies pada anjing masih mencukupi yang dimiliki pihak Keswan Kesmavet Jembrana.

"Maish mencukupi untuk var hewan. Dan kasus ini merupakan kasus kedua di 2020 ini," ujarnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved