Peserta Ogoh-ogoh Jangan Sampai Lakukan ini, Langsung Didiskualifikasi!
Peserta Ogoh-ogoh Jangan Sampai Lakukan ini, Langsung Didiskualifikasi!
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas Kebudayaan kabupaten Badung melakukan tindakan tegas terhadap Sekaa Teruna yang mengkonsumsi minuman beralkohol (Miras) menjelang hari raya pengerupukan.
Bahkan dinas kebudayaan sendiri mengancam, jika didapat mengkonsumsi miras, ogoh-ogoh tersebut akan didiskualifikasi serta tidak diberikan mengikuti pawai.
Pemberlakukan itu ditegaskan dinas Kebudayaan kabupaten Badung lantaran sebelumnya terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan anak muda dengan pengaruh alkohol.
• Datang dari Madura ke Bali untuk Habisi Istri Siri, Pisau Diruncing Seperti Mata Tombak
Maka dari itu momen parade ogoh-ogoh yang diselenggarakan pada Tilem Kesanga tepatnya sehari sebelum perayaan Nyepi, menjadi perhatian Dinas Kebudayaan Badung.
“Para bendesa sudah kami himbau sebelum tawur dilarang minum minuman berakohol, kalau sampai ditemukan ogoh-ogohnya didiskwalifikasi dan tidak ikut pawai,” tegas Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) I Gde Eka Sudarwitha, Kamis (5/2/2020).
Lanjut dikatakan, dalam proses pengerupukan atau taur kesanga tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan elemen desa adat untuk menjaga kondusifitas wilayahnya.
• Tangis Mega Ayu Pecah, Pergaulan Bebas di Denpasar Bali Bareng Luki Benar-benar Membawa Petaka
Sehingga diharapkan nanti dalam pawai berjalan dengan aman.
“Ini budaya kita, kami tidak ingin ada masalah. Pemuda harus meningkatkan kreativitasnya dengan tidak mabuk-mabukan,” katanya.
Selain mengatur pawai ogoh-ogoh, Eka Sudarwitha juga mengatur pelaksanaan pawai yang akan digelar sebelum Ida Betara masineb.
• Tak Berbelas Kasih, Bayi Dibuang di Pantai Legian Tanpa Sehelai Benang pun, Dibiarkan Tersapu Ombak
Sehingga, tidak ada peluang bagi sekaa teruna dan yowana melakukan aktivitas yang merugikan.
“Pengerupukan itu dilaksanakan sebelum Ida Betara mewali ke linggihnya, seperti mewali ke Pura Dalam, Pura Puseh, jadi usai mengarak ogoh-ogoh sekaa teruna dan yowana ikut ngiring Ida Betara mesineb di desa masing-masing,” katanya.
Menurutnya, pemerintah telah memberikan dana kreativitas pemuda untuk Seka Teruna (ST) di Badung.
• Nyawa Kadek Ari Melayang di Jalanan, Pengendara Motor Jangan Pernah Lakukan ini Saat Berkendara
Adapun jumlah dana yang diserahkan untuk masing-masing penerima Rp 40 juta.
Namun setelah dipotong pajak 15 persen, yang masuk ke rekening penerima hanya Rp 34 juta.
Sementara ada total 563 penerima, terdiri dari 535 ST dan 28 Yowana.
“Dana untuk pembuatan ogoh-ogoh ini kami harapkan tidak dimanfaatkan untuk berfoya-foya, namun dimanfaatkan untuk menudukung kreatifitas, sehingga efisien,” sebutnya.
Eka Sudarwitha pun mengingatkan penerima dana wajib membuat ogoh-ogoh.
Sebab, jika di kemudian hari ternyata ogoh-ogoh tak dibuat, dana yang sudah diterima wajib dikembalikan.
Demikian pula ogoh-ogoh yang dibuat harus sesuai kriteria. Tak dibolehkan keluar dari ketentuan.
“Tentu mereka harus kembalikan dananya. Jangan sampai dana itu digunakan untuk foya-foya. Kita berikan dana untuk meningkatkan kreativitasnya. Begitu juga pembuatan ogoh-ogoh sesuai dengan pakemnya, yakni harus bhuta kala, bahan-bahan alami,” jelasnya
Terkait dengan lomba, pihaknya telah menyiapkan tim khusus yang berisi pakar adat dan budaya.
Tim itu pun kata Eka Sudarwitha terdiri dari empat kelompok.
Kelompok pertama untuk memantau sebagian Kecamatan Abiansemal dan Petang.
Kelompok kedua sebagian Abiansemal dan Mengwi. Kelompok tiga Kuta Utara dan sebagian Kuta.
Sedangkan kelompok empat, sebagian Kuta dan Kuta Selatan.
“Masing-masing kelompok ada enam orang. Mereka langsung menilai,” pungkasnya. (*)