Seleksi Mahasiswa Baru Unud
Unud Akan Buka Prodi Teknik Lingkungan dan Teknik Industri, Target Tingkatkan Daya Tampung
akan membuka dua buah prodi baru yaitu Prodi Teknik Lingkungan dan Prodi Teknik Industri, yang berada di bawah Fakultas Teknik Universitas Udayana
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Universitas Udayana (Unud) berencana akan membuka dua buah prodi baru yaitu Prodi Teknik Lingkungan dan Prodi Teknik Industri, yang berada di bawah Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Maka dari itu pihak kampus menargetkan peningkatan daya tampung calon mahasiswa barunya per tahun 2020 menjadi sekitar 6.334 orang untuk Program Studi (prodi) S1 dan Diploma.
Daya tampung ini dikatakan mengalami peningkatan dari tahun 2019 lalu yang awalnya berjumlah 6.124 orang.
• Buka Dua Prodi Baru, Unud Targetkan Tampung 6.334 Orang Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Diploma
• Bandara Ngurah Rai Akan Terapkan Jalur Khusus Bagi Penumpang Dari Negara Episentrum Baru Corona
Sebelumnya, UNUD dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, melaksanakan tiga jalur penerimaan seperti universitas negeri lainnya, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 6 Tahun 2020 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), daya tampung mahasiswa SNMPTN ditetapkan minimal 20 persen, SBMPTN paling sedikit 40 persen, dan seleksi lainnya 30 persen.
Sementara di UNUD, berdasarkan Surat Keputusan Rektor UNUD No. 211/UN14/HK/2020, pembagian kuota dari masing-masing jalur tersebut yaitu 30 persen untuk SNMPTN, 40 persen untuk SBMPTN, dan 30 persen untuk jalur mandiri.
Terkait pelaksanaan SNMPTN, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng, mengatakan bahwa kuota jumlah siswa yang masuk pemeringkatan berdasarkan akreditasi sekolah.
“Untuk sekolah terakreditasi A yang boleh mengikuti SNMPTN sebanyak 40 persen yang merupakan siswa terbaik di sekolahnya, sekolah terakreditasi B sebanyak 25 persen, dan sekolah terakreditasi C atau tidak terakreditasi sebanyak 5 persen,” paparnya, ketika diwawancarai Tribun Bali di Jimbaran, Rabu (4/3/2020).
Ia melanjutkan, bagi peserta pendaftar jalur SBMPTN, akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 yang dilaksanakan selama satu minggu dengan 14 sesi (dua sesi setiap hari) dan dilaksanakan di 75 Pusat UTBK PTN di Indonesia.
Peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu kali tes sesuai dengan kelompok tes yang diikuti, yaitu Saintek, Soshum, dan Campuran.
“Hasil UTBK 2020 akan diberikan pada peserta secara individu nantinya, dari sana akan diranking kembali oleh sistem untuk kemudian mendaftar SBMPTN,” jelas Prof Antara.
Sementara untuk jalur mandiri, peserta yang mendaftar akan tetap mengikuti UTBK jalur mandiri tahun 2020 yang dilaksanakan selama satu minggu dengan 13 sesi.
“Ujian untuk jalur mandiri ini dilaksanakan di UNUD. Kami sudah siap (sarana dan prasarana) untuk UTBK,” tegasnya.
Peserta hanya diperbolehkan memilih maksimal dua prodi sesuai dengan kelompok tes yang diikuti (Saintek, Soshum, dan Campuran).