PDIP Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Seluruh Bali
PDIP sebagai partai pemenang berupaya menyosialisasikan bahaya narkoba dan HIV/AIDS dengan menggelar sosialisasi
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Data dari BNN, pada tahun 2017 ada 789 orang yang direhabilitasi karena narkoba.
Diantara para pecandu tersebut, ada mahasiswa sebanyak 28 orang (3,5 persen) dan 9 orang pelajar (1,1 persen).
"Karena itu, PDIP menganggap sangat penting dan strategis untuk masa depan, sehingga mengadakan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkoba ini serentak di seluruh Bali," jelas Srikandi PDIP asal Jembrana ini.
Terkait acara sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan bahaya HIV/AIDS PDIP Bali, setidaknya melibatkan 6.830 peserta se-Bali.
Nantinya sebanyak 630 orang akan mengikuti sosialisasi di Aula Kantor DPD PDIP Bali.
PDIP Bali juga menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai pembicara, diantaranya Kepala BNNP Bali I Putu Gede Suastawa, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugraha dan istri Ketua DPD PDIP Bali Ni Putu Putri Suastini Koster.
Juga ada testimoni dari mantan pengguna narkoba dan ODHA.
Sasaran utama PDIP Bali dalam melakukan sosialisasi yakni generasi muda atau kaum milenial.
Seperti siswa SMA/SMK, mahasiswa, komunitas atau club anak muda dan sekaa teruna.
Terakhir, juga akan diselipkan aksi yang sedang ngetren saat ini, yaitu Tik Tok bertemakan "Stop narkoba dan stop HIV/AIDS", diikuti seluruh peserta agar pesan terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS tersampaikan.
"(Ini) untuk membangun kesadaran bersama bagi langkah-langkah antisipatif, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang harus disegerakan. Jangan hanya kasus virus corona saja yang mengundang histeria massa dan mengharu biru perasaan kita, tetapi bahaya narkoba dan HIV/AIDS adalah bahaya laten," pungkasnya.
(*)