Tidak Semua Komputer, Sejumlah SMA di Denpasar Masih Gunakan Kertas dan Pensil untuk Ujian Sekolah

Hari ini Senin (9/3/2020) seluruh SMA di Kota Denpasar serentak melaksanakan ujian sekolah berbasis nasional (USBN)

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ni Kadek Rika Riyanti
Hari ini, Senin (9/3/2020) para siswa SMA negeri/swasta di Denpasar mengikuti USBN. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini Senin (9/3/2020) seluruh SMA di Kota Denpasar serentak melaksanakan ujian sekolah berbasis nasional (USBN) baik ujian sekolah berbasis komputer maupun ujian sekolah berbasis kertas dan pensil.

Sesuai keputusan dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Denpasar, ujian sekolah SMA di Kota Denpasar akan dimulai pada 9 Maret 2020 dan berakhir sesuai jadwal masing-masing sekolah.

Salah satu sekolah yang ikut berpartisipasi adalah SMA Negeri 2 Denpasar yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.

Sebanyak 418 siswa mengikuti ujian di SMA Negeri 2 Denpasar dengan mata pelajaran yang diujikan adalah PPKN dan matematika untuk kelas IPA dan PPKN serta PPKN dan Sejarah untuk kelas IPS.

Okupansi Hotel di Denpasar Rata-rata 50 Persen, Kini Bidik Pemda Luar untuk Studi Banding

Penumpang Kapal Viking Sun Dilarang Masuk Pura Jagatnata Denpasar, Ini Alasannya

Wabah Virus Corona, 10 Negara dan Wilayah Ini Tetapkan Status Darurat

Terkait ujian menggunakan komputer atau kertas dan pensil, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Denpasar Drs. Ida Bagus Sueta Manuaba, M.Pd itu mengatakan di sekolahnya sudah menggunakan komputer secara berkala.

“Di sekolah ini USBN menggunakan komputer. Karena selain mempermudah pemeriksaan soal, pengawasan juga tidak terlalu keras, dan siswa tidak lagi terlalu disulitkan,” katanya, Senin (9/3/2020).

Berbeda dengan SMA Negeri 2 Denpasar, SMA Negeri 6 Denpasar masih menggunakan kertas dan pensil.

Hal ini karena banyaknya mata pelajaran yang diujiankan sehingga waktu yang dihabiskan cukup panjang.

“Itu perlu tenaga ahli seperti teknisi dan sebagainya yang bersiap-siap, selain itu waktu yang diperlukan panjang sekali. Dengan menggunakan kertas dan pensil tidak akan memakan banyak waktu. Kalau komputer akan lama sekali, mengingat banyak sesi dan yang diujiankan semua mata pelajaran, tapi kalau UNBK nanti sekolah sudah siap,” ungkapnya.

Wabah Virus Corona, 10 Negara dan Wilayah Ini Tetapkan Status Darurat

Ini Beragam Arti Mimpi Menikah, Adanya Rasa Kekhawatiran Hingga Tidak Ingin Mengulangi Kesalahan

Menko PMK Gelar Rapat Bahas Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020

Sebanyak 320 siswanya mengikuti ujian di SMA Negeri 6 Denpasar dengan mata pelajaran yang tak berbeda dengan sekolah sebelumnya.

Lebih jauh, ujian sekolah hari ini Drs. I Nyoman Muditha, M.Pd mengatakan pihak sekolah yang membuat soal ujiannya.

“UNBK pusat yang membuat soal. Kalau waktu USBN tahun lalu, tujuh puluh lima persen dari soal pusat yang buat, sisanya pihak sekolah yang mengerjakan,” katanya.

Senada dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Denpasar, Kepala Sekolah SMA Saraswati 1 Denpasar I Made Budiadnyana mengatakan sekolahnya masih menggunakan pensil dan kertas.

“Kalau kami, karena tidak diwajibkan menggunakan komputer, jadi tidak menggunakan komputer. Tapi kalau UNBK sudah menggunakan komputer. Selain itu juga waktu persiapannya singkat untuk USBN ini, rombel belajarnya juga banyak. Isi sepuluh kelas, kurang lebih 328 siswa. Nah jadi masih berbasis kertas, ini juga untuk menekan pengeluaran biaya,” jelasnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved