Usir Petaka di Tukad Ngongkong, Disbud Badung Lakukan Upacara Karipubhaya
Dinas Kebudayaan (Disbud) menggelar Upacara Tawur Agung Pemarisudha Karipubhaya di kawasan Tukad Ngongkong, untuk mengusir petaka
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dalam mengusir petaka atau kejadian yang tak terduga di wilayah tukad Ngongkong, Petang Badung, Pemerintah setempat melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) menggelar Upacara Tawur Agung Pemarisudha Karipubhaya di kawasan Tukad Ngongkong, Desa/Kecamatan Petang, Badung, Bali, Selasa (10/3/2020).
Upacara Tawur Agung Pemarisudha Karipubhaya itu digelar dari pukul 9.00 wita hingga pukul 11.00 Wita.
Upacara Karipubhaya dipuput oleh Ida Ratu Pedanda Geria Gede Darmasaba.
“Upacara Karipubhaya ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, bekerjasama dengan Camat Petang, Perbekel Petang dan Sulangai, serta didukung penuh oleh Bendesa Adat Sandakan dan Angantiga,” ujar Kepala Disbud Badung I Gde Eka Sudarwitha.
• Fenomena Halo Matahari di Bali, Begini Tanggapan dari Para Saksi Mata
• Validasi Data Penduduk Miskin, Bupati Banyuwangi : Agar Program Tepat Sasaran
• Jelang Pengerupukan, Ogoh-ogoh Dewa Wisnu ST Eka Dharma Suwitra Raib Digondol Maling
Menurut mantan Camat Petang ini, Upacara Karipubhaya medasar caru Nawa Gempang (sembilan binatang caru), mencerminkan sembilan penjuru mata angin dalam arti nyomia bhuta kala ring semua penjuru mata angin.
Upacara Karipubhaya diselenggarakan sehubungan beberapa kejadian bencana alamat yang terjadi akhir-akhir ini.
Bertujuan untuk mengusir petaka yang bisa saja terjadi di wilayah tukad ngongkong tersebut.
Ia berkata, Upacara Karipubhaya sengaja diselenggarakan untuk memohon perlindungan agar tidak ada lagi masyarakat yang jatuh ke jurang di Tukad Ngongkong.
Seperti diketahui, seorang perempuan bernama Ni Putu Darmayanti (23) asal Kintamani, Kabupaten Bangli, sempat ditemukan didasar Tukad Ngongkong, Minggu (4/8/2019 ) lalu.
Syukur korban ditemukan dalam kondisi selamat.
“Jadi melalui upacara yang dilakukan kita mendoakan agar tidak terjadi lagi dan tidak timbul korban jiwa,” harap Sudarwitha.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat yang melintas di jalan tersebut berhati-hati.
Pasalnya kejadian aneh yang diluar logika kerap terjadi di areal tersebut.
“Tetap kita himbau agar masyarakat tetap berhati-hati, setidaknya membunyikan klakson saat melintas, untuk memberi syarat ijin melintas,” pungkasnya
Seperti diketahui, pihak Desa Adat Angantiga, Desa/Kecamatan Petang, juga pernah menghaturkan pakelem alit lan ngaku agem di kawaan Tukad (sungai) Ngongkong, pada Kamis (19/9/2019) lalu.
Upacara ini dilaksanakan pasca kejadian warga yang ditemukan sudah berada di dasar Tukad Ngongkong.
Syukur, warga yang sudah berada di kedalaman puluhan meter itu selamat.
Setelah di evakuasi oleh BPBD Badung bersama aparat kepolisian, instansi terkait dan warga setempat. (*)