Ngopi Santai

Terkurung di Kota Abadi

Kabar nelangsa datang dari adik sepupuku, seorang biarawati Katolik yang lebih dari 10 tahun berkarya di Italia.

Penulis: DionDBPutra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay
Foto ilustrasi 

Terakhir Roma mengumumkan 9.172 kasus positif, dengan 463 orang meninggal dunia dan 724 orang sembuh.

Pada hari Minggu (8/3/2020), pemerintah melaporkan angka penularan masih berjumlah 7.375 orang.

Angka kematian karena virus corona pun bergulir liar, dari yang semula 93 orang berubah lekas menjadi 463 orang. 

Jumlah tersebut menjadikan Italia sebagai negara di luar China dengan kasus kematian terbanyak.

Dalam pernyataannya di televisi seperti dilansir BBC, Conte menegaskan, segala kebiasaan Italia harus berubah.

Setelah membatasi kompetisi Liga Serie A tanpa penonton, terhitung sejak 10 Maret 2020 negeri gila bola itu menghentikan kompetisi hingga awal April.

Namun, bisa saja diperpanjang tergantung perkembangan dampak amukan corona yang belum ada obatnya tersebut.

Selain Serie A, semua event olahraga ditiadakan.

Pemerintah hanya mengizinkan masyarakat bepergian dalam rangka bekerja atau urusan keluarga yang sangat mendesak.

Semua orang diminta tinggal di rumah dan melarang segala bentuk acara malam karena rentan terjangkit corona.

Sebelumnya, sampai 8 Maret 2020, otoritas Italia telah mengisolasi Lombardia, Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli) dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino).

Kini sekitar 60 juta orang di seantero negeri diisolasi hingga 3 April 2020.

Mengutip Sky News, pascapengumuman PM Conte tersebut, orang berbondong-bondong ke supermarket membeli makanan, minuman atau barang penting lainnya.

Sulit memungkiri adanya kepanikan. Konsekwensi keputusan pemerintah mengisolasi warga menyebar hingga ke penjara-penjara yang penuh sesak di seluruh Italia.

Kantor berita Reuters melaporkan, para narapidana, yang kebanyakan marah karena kunjungan keluarga dibatasi, mengamuk dan mulai membakar penjara dari Minggu (8/3/2020) hingga Senin (9/3/2020). Tujuh orang
meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved