Mahayastra Akan Bentuk Pelayanan Anti Bunuh Diri, Caranya Curhat Melalui Telepon

Bupati Mahayastra, Kamis (13/3/2020) mengatakan, dirinya prihatin terhadap kasus-kasus bunuh diri di wilayahnya.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
net
ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Kasus bunuh diri mendapatkan perhatian serius Pemkab Gianyar.

Meskipun saat ini pihak pemerintah saat ini belum ada data valid terkait jumlah hingga penyebab bunuh diri. Namun Bupati Gianyar, Made Mahayastra telah menginstruksikan jajarannya, untuk menyiapkan pelayanan anti bunuh diri.

Bupati Mahayastra, Kamis (13/3/2020) mengatakan, dirinya prihatin terhadap kasus-kasus bunuh diri di wilayahnya.

Sebab tidak sedikit pemicu bunuh diri ini, akibat hal-hal yang bersifat biasa, dan semestinya bisa diatasi bersama.

Menteri Agama: Jemaah Umroh Indonesia Akan Dipulangkan 15 Maret Mendatang

1.074 Babi Mati, Pemkab Badung Siapkan Lahan Untuk Penguburan

Seorang Warga PDP Covid-19 di RSU Negara Baru Pulang dari Ibadah Umroh

Seperti kasus bunuh akibat sorang anak tidak dibelikan handphone, dan yang paling marak adalah bunuh diri akibat memiliki penyakit yang tidak kunjung sembuh.

“Tidak dibelikan Hp, bunuh diri, karena sakit bunuh diri,” ujarnya.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, kasus bunuh diri terbaru terjadi di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar. Korban, Made B (40), ditemukan gantung diri di gudang belakang rumahnya.

Pihak keluarga menyatakan korban diduga nekat mengakhiri hidup, karena memiliki penyakit paru yang tidak kujung sembuh sejak lima tahun.

Bupati Mahayastra mengatakan, pihaknya akan membuat pelayanan khusus untuk menangani hal ini.

Bentuk pelayanannya, kata dia, dalam bentuk curhatan melalui telepon, dan pihaknya akan mengangkat petugas khusus untuk melayani hal tersebut.

“Kami akan buatkan pelayanan untuk orang yang mau bunuh diri. Nenti mereka bisa telepon ke nomer khusus, petugas akan memberikannya himbuan atau solusi jalan keluar, supaya tidak jadi bunuh diri,” ujarnya.

Terkait berapa jumlah masyarakat Gianyar yang bunuh diri, Mahayastra mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan.

“Saat ini kami masih melakukan pendataan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus bunuh diri ini juga menjadi salah satu aspek Pemkab Gianyar akan menggelar Tawur Labuh Gentuh Gumi.

Dimana upacara ini merupakan bentuk penangannan secara niskalanya.

 Sebab sebagai warga Hindu Bali, pihaknya sangat meyakini upacara keagamaan merupakan sebuah cara, untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain bunuh diri, uacara tersebut juga dilakukan akibat adanya wabah kematian ribuan babi secara misterius dan corona. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved