Corona di Indonesia
Menantu Akui Mertuanya Umrah, Pulang Langsung Alami Gejala Demam Hingga Sesak Napas
Baru sehari di rumah, pasien dalam pengawasan Covid-19 di Jembrana mengalami gejala demam, batuk dan sesak napas
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Menantu Akui Mertuanya Umrah, Pulang Langsung Alami Gejala Demam Hingga Sesak Napas
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, yang masih dirawat di ruang isolasi RSU Negara, Jembrana, Bali, diakui menantunya memang sempat menjalankan ibadah umrah.
Mertuanya mengalami tidak enak badan sejak di Makkah Arab Saudi.
Baru sehari di rumah, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 itu kemudian mengalami gejala demam, batuk dan sesak napas.
"Mertua saya umrah 15 hari Madinah dan lima hari lainnya di Makkah. Sejak di Makkah itu, kurang bagus kondisinya. Karena persoalan makanan kurang baik dari agen travelnya," ucap menantunya seorang laki-laki saat ditemui wartawan di ruang Isolasi, Kamis (12/3/2020).
Menurut dia, mertuanya juga memiliki riwayat penyakit diabetes.
• Satu PDP Virus Corona Dirujuk ke RSU Negara, Namun RS Ini Tak Miliki Alat Periksa Sampel SWAP
• Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di RSU Negara Sebelumnya Sempat Umrah ke Arab Saudi
• BREAKING NEWS: Satu Warga Jembrana Bali Dalam Pengawasan Covid-19
Selain kondisi yang sudah drop, saat transit di Singapura, mertuanya membawa air.
Namun, seluruh penumpang travel yang ikut umrah semuanya diperiksa ketat.
Seluruh makanan dibuang, dan selama beberapa jam mengalami dehidrasi karena tidak ada air minum.
"Di Singapura ketat dan bagus. Karena tidak ada makanan, mertua pun mengalami asam lambung tinggi. Jadi yang ikut umrah bukan mertua saja. Tapi banyak dari Jembrana," jelasnya.
Ia juga membenarkan, saat mengalami gejala demam, batuk dan sesak napas, mertuanya kemudian dirawat di RS Bunda.
Selanjutnya, dirujuk ke RSU Negara, Rabu (11/3/2020) malam hari.
Mertuanya tiba di Bali, Senin (9/3/2020), dan mengalami sakit pada keesokan harinya, Selasa (10/3/2020).
Kemudian dirawat di RS Bunda satu hari, lalu dirujuk.
(*)