Corona di Indonesia
Pemprov Bali Berencana Siapkan 44 Ruang Isolasi untuk PDP Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berupaya menambah ruang isolasi untuk pasien dalam pengawasan Covid-19
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berupaya menambah ruang isolasi untuk pasien dalam pengawasan (PDP) coronavirus desease 2019 (Covid-19).
Sejauh ini ruang isolasi untuk PDP Covid-19 terdapat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, RSUD Tabanan dan RSUD Sanjiwani Gianyar dan RSUD Buleleng.
Namun jika wabah Covid-19 meluas di Pulau Dewata maka akan ditambahkan lagi ruang isolasi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) dan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) Universitas Udayana (Unud).
"Total ada 44 ruang yang dipersiapkan sebagai ruang isolasi kalau terjadi penambahan (pasien PDP Covid-19) yang signifikan," kata Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat ditemui awak media usai mengikuti rapat paripurna ke-5 masa persidangan I DPRD Provinsi Bali, Jumat (13/3/2020) siang.
• BRSU Tabanan Menerima Pasien Dalam Pengawasan Corona Berusia 4 Tahun
• 3 Hari Terakhir Kedatangan Wisman di Bandara I Gusti Ngurah Rai Turun Hingga 20 Persen
• Cegah Penyebaran Corvid-19, Dinkes Klungkung Cek Suhu Pengunjung di Tiga Pintu Masuk Nusa Penida
Dirinya menjelaskan, dari awal sampai hari ini PDP Covid-19 di Bali sudah ada sebanyak 53 orang.
Dari jumlah tersebut, 45 orang diantaranya sudah dinyatakan negatif, 1 orang meninggal dan tujuh sisanya masih sedang dalam perawatan.
Tujuh orang itu kini dirawat di RSUP Sanglah dan sisanya berada di salah satu rumah sakit swasta serta RSUD Klungkung.
Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan darah yang dilakukan oleh laboratorium di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Hasilnya ada di situ dan sampai sekarang belum diberikan hasilnya. Jadi kita belum tahu apakah yang tujuh ini positif atau negatif. Mudah-mudahan negatif," harapnya.
Mengenai satu orang pasien PDP Covid-19 yang meninggal, Gubernur Koster mengaku bahwa pihaknya memang tidak diberi tahu bahwa bahwa pasien tersebut positif.
Pemprov Bali baru diberi tahu setelah pasien tersebut meninggal.
Koster menegaskan bahwa meninggalnya pasien tersebut belum tentu karena Covid-19.
Sebab, pasien tersebut juga mengalami sakit lainnya seperti paru-paru, ginjal, diabetes dan hipertensi.
"Jadi waktu pengecekan di bandara suhunya normal. Baru beberapa hari kemudian suhunya melebihi sehingga itu diuji darah," tuturnya. (*)