Sempat Meningkat Hingga 4 Meter, Kondisi Debit Air Tukad Badung Kini Kembali Normal
Selain itu, Joni menyebut memang luapan air terjadi karena curah hujan tinggi yang berlangsung selama 1 jam.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
lihat foto
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Curah hujan tinggi pada Kamis (12/3/2020) sore membuat debit air Tukad Badung mengalami peningkatan dan meluap di sejumlah taman kota di Denpasar.
Seperti di Kawasan Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali dan di Taman Kumbasari, Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.
Pantauan Tribun Bali Jumat (13/3/2020) pagi, di kedua tempat tersebut air sudah kembali normal. Namun menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah, yakni sampah.
"Ya memang, saluran air juga terhambat sampah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa kepada Tribun Bali.
• Pasca Air Sungai Meluap, Kawasan Taman Pancing Dipenuhi Sampah Berserakan
• MD Pictures Putuskan Penayangan Perdana Film KKN di Desa Penari Ditunda
Selain itu, Joni menyebut memang luapan air terjadi karena curah hujan tinggi yang berlangsung selama 1 jam.
Saat curah hujan tinggi kemarin, disebutkan dia, debit air meningkat hingga 4 meter dari kondisi normal.
"Sekarang sudah mulai surut. Ketinggian sudah normal kembali. Kemarin ketinggian sampai permukaan bibir sungai sekitar kurang lebih 3 meter - 4 meter," ujarnya
"Intensitas curah hujan cukup tinggi, sampai 10 mm (mili meter) dalam 1 jam pada pukul 16.00 WITA," sambung dia.
• Mikel Arteta Positif COVID-19, Pusat Latihan Arsenal Ditutup, Liga Inggris Gelar Rapat Darurat
Disamping itu, air laut pasang masa Bulan Purnama juga diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya debit aliran air di sungai.
"Kemudian, di laut kemungkinan pasang karena masih bulan Purnama," ucapnya. (*)
