Akibat Wabah Corona, Nilai Impor Dari China Turun US$ 1,95 Miliar

menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan ini merupakan penurunan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penurunan impor dari negara-negara lain

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Aloisius H Manggol
ILUSTRASI Buah apel impor 

TRIBUN-BALI.COM - Nilai impor dari China pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan sebesar US$ 1,95 miliar atau 49,63%  Month-to month (mom) dari US$ 3,94 miliar pada Januari 2020, menjadi US$ 1,98 miliar pada Februari 2020.

Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan ini merupakan penurunan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penurunan impor dari negara-negara lain.

BPS memandang penurunan nilai impor Indonesia dari negara tersebut tak lepas dari adanya virus Covid-19 di negara China pada akhir Januari 2020 dan secara masif menyebar pada bulan Februari 2020.

"Iya ada pengaruh dari virus Covid-19 yang menyebabkan ada lock down yang dilakukan oleh pemerintah sehingga kegiatan ekspor impor China otomatis berkurang dan berpengaruh ke angka kita, terutama kegiatan perdagangan dari China," jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti pada Senin (16/3/2020).

Naik Pesawat Terakhir, Begini Cerita Melanie Subono Keluar dari Spanyol Sebelum Lockdown

Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 410,8 Miliar per Januari 2020

Ditengah Wabah Covid-19, DPRD Bali Nilai Belum Saatnya Pulau Dewata Lakukan Lockdown

Yunita juga menjabarkan beberapa komoditas yang menyumbang penurunan impor dari negara tirai bambu tersebut adalah mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) yang turun 45,17% moom, mesin dan peralatan mekanik (HS 84) yang turun 34,33% mom, serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) yang turun 65,16%.

Selain impor, wabah virus Corona juga menyebabkan berkurangnya nilai ekspor non migas Indonesia ke negara China.

Nilai ekspor non migas Indonesia ke negara China turun US$ 245,5 juta atau sebesar 11,63% mom dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,11 miliar menjadi US$ 1,87 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor beberapa barang Indonesia seperti besi dan baja (HS 72) sebesar 25,65% mom, tembaga dan barang daripadanya (HS 74) sebesar 57,42% mom, serta pulp dari kayu yang turun 18,77% mom.

Selain dari China, BPS juga mencatat penurunan nilai impor dari negara-negara lain seperti Hong Kong sebesar US$ 116,5 juta, Korea Selatan sebesar US$ 113,7 juta, Singapura sebesar US$ 102,7 juta, serta Vietnam sebesar US$ 86,4 juta

Sementara itu, BPS juga mencatat penurunan nilai ekspor ke negara-negara lain seperti India sebesar US4 128,5 juta, Taiwan sebesar US$ 58,0 juta, Jerman sebesar US$ 34,8 juta, serta Belanda sebesar US$ 26,1 juta. (*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved