Corona di Indonesia

DPRD Badung Minta Orangtua Siswa Dampingi Anak Belajar

DPRD Badung mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi surat edaran yang disampaikan pemerintah untuk mencegah penyebaran Corona

Tribun Bali/Rizal Fanany
Suasana simulasi ujian sekolah di SMPN 3 Denpasar, 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi surat edaran yang disampaikan pemerintah untuk mencegah penyebaran Corona Virus (Covid-19).

Dengan adanya SE tersebut, orang tua siswa diminta untuk wajib mendampingi anaknya saat belajar.

Sehingga proses belajar mengajar tetap efektif.

Bahkan Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Made Sumerta yang membidangi pendidikan mengatakan semua pihak wajib turut serta dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Pasien Positif Virus Corona Kembali Bertambah, Total 172 Pasien

Karantina 14 Hari, Metode Efektif Putus Rantai Penyebaran Covid-19

Kunjungan Dihentikan untuk Cegah Corona, Lapas Perempuan Denpasar Sediakan Layanan Video Call

Selebihnya proses pendidikan tidak boleh dilupakan.

"Kami apresiasi langkah pemerintah dalam rangka melakukan pencegahan Covid-19. Kami mengimbau agar seluruh masyarakat mengikuti surat edaran tersebut dan menghindari keramaian," kata Sumertha saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).

Pihaknya meminta untuk para siswa mulai dari TK, SD, SMP, dan juga SMA agar pembelajaran dilakukan di rumah benar-benar diikuti.

Pasalnya, belajar di rumah mulai tanggal 16-30 Maret 2020 itu bukan libur sekolah, melainkan tetap belajar yang dilaksanakan di rumah masing-masing.

"Kami tegaskan ini bukan libur sekolah, yang mana para siswa untuk berlibur. Melainkan sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah dengan menggunakan sistem online," kata Anggota Fraksi PDIP DPRD Badung itu.

Selain itu, para orang tua juga wajib mengawasi anak-anak untuk menghindari keramaian.

Karena tujuan pemerintah meliburkan sekolah untuk menghindari keramaian dan kontak dengan banyak orang guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Karena penyebaran virus bisa cepat menyebar dengan kerumunan banyak orang, makanya disarankan belajar dirumah. Namun kita semua tetap berharap agar wabah Covid-19 segera berlalu dan keadaan pulih seperti sediakala," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan waktu orang tua ikut berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Sehingga anak secara langsung mendapat perhatian orang tua dan juga anak bisa belajar seperti biasa.

"Kami cuma menginginkan adanya pengawasan. Jangan sampai libur ini siswa tidak belajar," jelasnya

Hal senada juga dikatakan I Gede Aryantha.

Anggota Komisi IV ini meminta agar masyarakat mengikuti apa yang diputuskan pemerintah untuk mencegah peredaran Covid-19.

"Libur sekolah bukan untuk berlibur atau liburan melainkan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Aryantha saat dikonfirmasi terpisah.

Lebih lanjut, Aryantha juga meminta para guru tetap aktif memantau siswa dengan sistem online baik memberikan tugas maupun pembelajaran.

"Tugas harus diberikan agar siswa tetap belajar di rumah," ucap Aryantha.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Made Mandi mengatakan sekolah yang diliburkan untuk mempertimbangkan keselamatan.

"Ini sudah instruksi pimpinan, mempertimbangkan keselamatan. Kami sudah tugaskan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan UPT dan orang tua masing-masing untuk turut serta dan semua pihak harus peduli mengingat dampak Covid-19 yang tidak baik untuk kesehatan," pungkasnya (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved