Pemkot Denpasar Adakan Sidak di Distributor Peralatan Medis , Harga Masker Naik 5 Kali Lipat
Distributor peralatan medis yang dikunjungi oleh Disperindag dan Dinkes Kota Denpasar yaitu, Alexa Medica dan Sanidata.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar (Disperindag) bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan Satpol PP lakukan sidak di toko peralatan distributor perlatan medis di Kota Denpasar pada, Rabu (18/3/2020).
Distributor peralatan medis yang dikunjungi oleh Disperindag dan Dinkes Kota Denpasar yaitu, Alexa Medica dan Sanidata.
Tujuan dari diadakannya sidak ini adalah untuk memastikan tidak adanya penimbunan masker, hand sanitizer, alkohol, dan termoscanner.
Mengingat dikondisi saat ini banyak masyarakat yang tengah mencari alat-alat medis tersebut.
• Siswa SMPN 1 Denpasar Belajar di Rumah Via Teleconference, Diberi Dua Mata Pelajaran Sehari
• Malaysia Lockdown Mulai Hari Ini, Singapura Kalang Kabut
• Warga Nusa Penida Borong Sembako, Khawatir Pelabuhan Ditutup Karena Pembatasan Aktivitas Warga
"Dengan kondisi sekarang ini tentu kebutuhan akan alat-alat medis seperti masker, hand sanitizer, alkohol serta termoscanner melonjak naik. Semakin banyak masyarakat membutuhkan barang tersebut dan menimbulkan barang tersebut langka," Ujar, Ni Nym Sri Utari, selaku Kadis Disperindag Kota Denpasar.
Sementara hasil dari sidak tersebut, ditemukan tidak ada penimbunan termasuk juga tidak adanya menggunakan kesempatan untuk menaikkan harga terhadap masker, hand sanitizer, alkhol dan termoscanner oleh para distributor peralatan medis tersebut.
Sedangkan menurut Direktur, Sani Data distributor peralatan medis, Robi Kartono, mengatakan untuk harga masker memang diperoleh dari pabrik sudah melambung naik.
"Memang dulu harganya Rp. 25.000 sampai dengan Rp. 30.000 lalu saat ini naik menjadi Rp 150.000 dan harga ini langsung kami dapatkan dari pabrik. Seharusnya menurut perijinan yang menjual alat kesehatan adalah yang sudah terdaftar sebagai penyalur alat kesehatan," Kata, Robi Kartono.
Robi menambahkan, harga masker yang dijual diatas Rp 150.000, wajar karena harga yang didapat dari pabrik juga melambung naik 4 hingga 5 kali lipat.
Sedangkan, untuk ketersediaan masker sedang kekurangan bahan baku di Indonesia.
"Menurut informasi yang saya dapat bahan baku masker sendiri diimpor dari China dan Eropa, dan mereka juga agak susah memberikan kepada kita," tambahnya. (*)