Pria di Badung Dendam Soal Harta Warisan, Nyoman Tika Tebas Ibu dan Anak di Pematang Sawah
Diduga dipicu masalah warisan, I Nyoman Mustika alias Tika (71) menebas keluarganya sendiri.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Pria di Badung Dendam Soal Harta Warisan, Nyoman Tika Tebas Ibu dan Anak di Pematang Sawah
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Diduga dipicu masalah harta warisan, I Nyoman Mustika alias Tika (71) menebas keluarganya sendiri.
Pria asal Banjar Abing, Desa Sulangai, Petang, Badung, Bali ini menebas seorang ibu dan anaknya di pematang sawah hingga terluka.
Korban yang ditebas adalah ibu dan anak, Ni Nyoman Sumartini (51) dan I Putu Indra Yohana (24).
Mereka menderita luka sabetan di kepala dan leher.
Tika kini sudah ditahan di Polsek Petang, Badung.
Menurut informasi yang didapat, Ni Nyoman Sumartini bersama dua anaknya I Putu Indra Yohana dan Ni Kadek Dian Lita Dewi (20) berangkat ke sawah untuk melihat tanaman padi yang digarap sang suami I Wayan Adi Widanayasa (52).
Saat tiba di pematang sawah, Indra Yohana didekati Tika yang saat itu membawa cangkul dan sabit.
Dalam jarak kurang lebih 1 meter Indra menyapa dengan kata-kata, “Bagaimana Pak Man?”
Dengan nada emosi, Tika menyebut tanah yang diinjak Indra adalah miliknya.
Tika pun langsung menebas pangkal leher Indra.
Indra merebut sabit dan dilemparnya ke arah utara. Pelaku mengambil cangkul untuk menyerang kembali.
Saat itu ibu korban Ni Nyoman Sumartini mendekat untuk melerai.
Namun, pelaku malah memukul kepala Sumartini.
Kapolsek Petang, AKP I Dewa Made Suryatmaja membenarkan kejadian sekitar pukul 10.00 Wita tersebut.
“Mereka pergi bertiga ke sawah, yang jadi korban ibu dan anak laki-lakinya.
Setelah kejadian, anak perempuannya meminta tolong kepada warga setempat dengan teriak-teriak,” bebernya.
Saat itu warga datang dan melerai pelaku dan korban. Kedua korban dibawa ke puskesmas terdekat.
“Setelah dilarikan ke puskesmas, anaknya yang teriak ini menelpon ayahnya yang saat itu lagi berada di Petang,” kata Suryatmaja.
Wayan Adi Widanayasa pulang ke rumahnya dan mendapati banyak orang berkumpul di rumahnya.
Dia pun lapor polisi.
“Setelah dicek, ternyata istrinya terluka di kepala. Sementara anaknya di bagian pangkal leher kiri,” kata Suryatmaja.
Pelaku menyerahkan diri dan diamankan di Polsek Petang untuk proses lebih lanjut.
“Sebenarnya mereka ini keluarga. Bahkan korban dan pelaku tinggal di satu pekarangan rumah,” jelasnya.
Mengenai motif kejadian tersebut, Suryaatmaja menduga masalah warisan.
“Pelaku ini pernah kita tahan sebelumnya. Ia juga terjalin kasus dengan keluarga korban.
Hanya saja masalahnya yang dulu saya lupa. Intinya pelaku ini masih dendam,” tandasnya. (*)