Cegah Wabah Covid-19, STMIK Primakara Buat Gate Penyemprotan Desinfektan Otomatis
STMIK Primakara mengembangkan gate penyemprotan desinfektan secara otomatis, cegah Covid-19
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara mengembangkan gate penyemprotan desinfektan secara otomatis.
Alat ini dibuat untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan wabah coronavirus disease (Covid-19) di Bali.
Gate penyemprotan desinfektan otomatis tersebut bentuknya berupa bilik beurukaran 2,5 x 1 meter.
Pada waktu uji coba, alat itu dipajang di depan pintu utama Kampus STMIK Primakara untuk melakukan penyemprotan desinfektan otomatis kepada siapapun yang melewatinya.
• Melasti di Pantai Padang Galak Denpasar, Dulu 5000 Kini 18 Orang
• Bali Punya Petuah Diam di Rumah di Musim Sakit, Pemerintah Terapkan Social Distancing Dua Pekan
• Cegah Covid-19, Dispar Jembrana Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Beberapa Objek Wisata
“Alat ini merupakan gerbang penyiraman cairan desinfektan yang memiliki kemampuan penyiraman otomatis yang memafaatkan teknologi Internet of Things (IoT), dengan memanfaatkan Microcontroller, Sensor dan Relay,” terang akademisi Program Studi (Prodi) Teknik Informatika STMIK Primakara, Made Adi Paramartha Putra.
Adi yang merupakan salah satu yang ikut menciptakan alat ini menjelaskan, cara kerja gate yang menggunakan bantuan dari Arduino IDE ini adalah melakukan deteksi secara terus menerus.
Kemudian saat mendeteksi pengguna dijarak tertentu, relay akan menyalakan pompa untuk menyemprotkan cairan desinfektan secara otomatis.
“Semuanya itu akan bisa berjalan ketika dibaca oleh sensor yang kita taruh di bagian atas depan bilik. Kemudian saat mendeteksi pengguna dijarak tertentu, relay akan menyalakan pompa untuk menyemprotkan cairan desinfektan melalui lima lubang yang telah disediakan,” tuturnya kepada awak media di sela-sela uji coba alat ini di Kampus STMIK Primakara, Jalan Tukad Badung Nomor 135 Denpasar, Sabtu (21/3/2020).
Walau gate penyemprotan desinfektan otomatis ini saat ini baru sebatas protipe, namun menurut Adi saat uji coba alat ini sudah dapat bekerja dengan baik.
Namun memang masih diperlukan sejumlah perbaikan atau peningkatan, salah satunya adalah kualitas deteksi sensor yang dinilai masih kurang sensitif terhadap tubuh manusia.
"Ini yang menjadi kelemahan dalam alat ini. Sensor yang kami sediakan hanya satu. Jadi ketika ada orang yang ada di depan alat ini, sensor yang kami sediakan juga kurang sensitif. Jadi ke depan kami akan kembangkan dengan banyak sensor. Ketika ada orang yang ada di depan alat ini, validasi yang diperoleh oleh program akan lebih akurat," jelasnya.
Sementara itu Ketua STMIK Primakara, I Made Artana mengatakan, penciptaan gate penyemprotan desinfektan otomatis ini terbilang dikebut dengan cepat yakni hanya dalam jangka waktu kurang dari dua hari.
Tim dari STMIK Primakara bergerak cepat menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan khususnya perangkat IoT-nya termasuk melakukan programming atau koding sederhana untuk mengoperasikan alat ini secara otomatis.
“Awalnya saya di-tag dan ditantang teman di Facebook untuk membuat sesuatu di tengah situasi keperihatinan kita berjuang melawan Corona. Jadi lahirlah alat ini,” ungkap Artana yang pernah meraih Technopreneur Award dari Majalah M&I dan juga pengusaha visioner yang telah lebih dari 20 tahun bergerak dalam bidang IT, mulai dari Software Development, IT Consulting hingga Internet Service Provider (ISP) itu.