Corona di Indonesia
Universitas Udayana Tunda Wisuda April Mendatang Karena Virus Corona
Akibat virus Corona, Rektor Universitas Udayana (Unud) menginstruksikan menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, salah satunya wisuda
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Irma Budiarti
Universitas Udayana Tunda Wisuda April Mendatang Karena Virus Corona
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Akibat virus Corona, Rektor Universitas Udayana (Unud) menginstruksikan kegiatan seminar, ujian skripsi/tesis/disertasi dan sebagainya dilakukan secara online atau ditunda sementara.
Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran (SE) Instruksi Rektor Universitas Udayana Nomor 2 Tahun 2020 tentang pembelajaran dan seminar hasil penelitian tesis/disertasi, ujian skripsi/tesis/disertasi, dalam masa pencegahan perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Udayana PI Nyoman Gde Antara, Instruksi Rektor Universitas Udayana Nomor 2 Tahun 2020 itu merupakan dasar hukum bagi civitas akademika Unud untuk tidak datang ke kampus dari tanggal 23 - 28 Maret 2020.
Berpedoman terhadap SE yang telah diterbitkan itu pula, dipastikan akan berdampak terhadap pelaksanaan wisuda yang seharusnya pada 28 April 2020 mendatang.
Antara menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan SE mengenai penundaan kegiatan wisuda di kampusnya.
“Untuk wisuda kami sudah menyiapkan surat edaran, wisuda yang seharusnya diadakan 28 April 2020 maupun acara-acara sejenisnya yang mengumpulkan banyak peserta, ditunda pelakaaanaannya sampai dengan waktu yang akan diberitahukan kemudian,” katanya kepada Tribun Bali melalui pesan WhatsApp, Senin (23/3/2020).
Ia menambahkan, kegiatan-kegiatan seperti ujian skripsi/tesis/disertasi dan wisuda yang belum memungkinkan dilakukan secara online karena satu dan lain hal, mau tidak mau ditunda karena harus memikirkan keselamatan bersama.
“Sebelumnya kelas di bawah 30 orang mahasiswa masih memungkinkan untuk dilakukan, begitu juga ujian yang dibatasi pesertanya. Tetapi dengan edaran tersebut, kampus ditutup dan pembelajaran serta ujian-ujian dilakukan secara online penuh,” imbuhnya.
Mengenai kemungkinan perpanjangan masa social distancing, pihaknya mengatakan akan terus mengkaji perkembangan situasi ke depan.
“Kami akan lihat dan kaji perkembangan situasi ke depan dengan memperioritaskan keselamatan jiwa dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa beserta masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, bagi koas dan residen serta mahasiswa lain yang seharusnya menjalani praktek di rumah sakit, dirinya mengatakan telah dilakukan penarikan (dirumahkan) sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
(*)