Ngopi Santai

Citius, Altius dan Fortius

Sekarang waktunya melawan virus Corona dengan cara berpikir positif, merasakan emosi positif, mengirimkan vibrasi positif buat diri sendiri dan orang-

Penulis: DionDBPutra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Gambar oleh Daria Głodowska dari Pixabay
Ilustrasi membaca novel. 

"Presiden Bach mengatakan dia setuju 100 persen," tutur Abe yang sebelumnya bersikukuh Olimpiade bergulir sesuai jadwal. Apalagi Tokyo telah mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana untuk Olimpiade tahun
ini.

Menurut Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, Olimpiade Tokyo tahun depan akan tetap diberi nama Olimpiade Tokyo 2020.

Dengan tertundanya olimpiade maka lengkap sudah lockdown olahraga sepanjang tahun ini gara-gara pandemi Covid-19. Sebelumnya dua event besar olahraga yaitu kejuaraan sepakbola Piala Eropa (Euro) 2020 dan kejuaraan sepakbola antar negara Amerika Selatan, Copa America 2020 pun ditunda ke tahun depan.

Di cabang olahraga bulu tangkis, Federasi Badminton Internasional (BWF) menunda pelaksanaan kejuaraan beregu Thomas dan Uber Cup. Piala Thomas dan Uber rencananya digelar pada 16-24 Mei 2020 di Aarhaus,
Denmark.

Namun, setelah berkonsultasi dengan Denmark, BWF menunda hingga 15-23 Agustus 2020. Dengan catatan kaki bila pandemi Corona berakhir lekas sehingga para atlet boleh mempersiapkan diri secara baik.

Penundaan olimpiade, pesta olahraga multievent yang melibatkan semua negara di dunia merupakan pilihan rasional mengingat Corona telah mewabah seantero jagat. Hampir tak satupun negara yang luput. Semua
menderita. Kepiluan ini bahkan belum memperlihatkan tanda-tanda akan berujung dalam waktu dekat.

Melaksanakan olimpiade dalam kondisi atlet yang letih fisik dan psikis justru menjauh dari spirit Citius, Altius dan Fortius.

Pertama dalam Sejarah

Olimpiade 2020 Tokyo menjadi Olimpiade pertama dalam sejarah yang itunda. Sejak pertama kali berlangsung di Athena Yunani tahun 1896, Olimpiade pernah tiga kali batal. Namun, baru tahun ini diundurkan pelaksanaannya.

Olimpiade pertama batal terjadi pada tahun 1916. Olimpiade keenam yang sedianya berlangsung di Berlin Jerman, batal karena Perang Dunia Pertama berkecamuk sejak bulan Juli 1914 hingga November 1918. Kala
itu seluruh Eropa dan sepertiga dunia terlibat dalam perang. Pembatalan Olimpiade terulang 24 tahun kemudian. Perang Dunia Kedua tahun 1939 hingga 1945 membatalkan Olimpiade Tokyo 1940. Olimpiade
1944 yang dijadwalkan di London, Inggris juga batal gara-gara Perang Dunia Kedua.

Setelah perang berlalu, Kota London akhirnya menjadi tuan rumah Olimpiade 1948, Helsinki Olimpiade 1952 dan Tokyo menggelar Olimpiade tahun 1964.

Olimpiade pernah mengalami aksi boikot pada tahun 1976 di Montreal, Kanada, tahun 1980 (Moskow, Rusia) dan tahun 1984 (Los Angeles, Amerika Serikat). Namun, Olimpiade pada ketiga edisi tersebut tetap berjalan sesuai jadwal. Aksi boikot antara lain karena faktor politik dan ekonomi tak membatalkannya.

Tokyo merupakan kota Asia pertama yang dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas setelah 1964. Dalam perjuangan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, Tokyo mengalahkan Istanbul, Turki dan Madrid, Spanyol dalam final bidding di Buenos Aires, Argentina bulan September 2013.

Dalam nada kecewa Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso sempat melukiskan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai siklus kutukan 40 tahun sekali. Dia merujuk pada pembatalan Olimpiade Tokyo 1940 dan boikot Olimpiade Moskow 1980.

"Ini masalah yang terjadi setiap 40 tahun, ini kutukan Olimpiade, itu faktanya," kata Taro Aso. Tapi Taro Aso mengakui penyebaran Covid-19 yang begitu cepat membuat Jepang bahkan dunia kerepotan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved