Wiki Bali

WIKI BALI - Berkenalan dengan Kelurahan Renon, Ini Sejarahnya

Kelurahan Renon merupakan salah satu bagian perangkat daerah Kecamatan Denpasar Selatan, Bali.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
tribun bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
Suasana perayaan International Day of Yoga 2017 di Lapangan Monumen Bajra Sandhi Renon Denpasar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kelurahan Renon merupakan salah satu bagian perangkat daerah Kecamatan Denpasar Selatan, Bali.

Kelurahan Renon sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan dan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Denpasar.

Kelurahan Renon memiliki luas wilayah 254 hektar.

Yang dibagi menjadi 5 lingkungan yaitu Lingkungan Pande, Lingkungan Peken, Lingkungan Kelod, Lingkungan Tengah, dan Lingkungan Kaja.

WIKI BALI - Ini 5 Artis yang Pernah Liburan di Kampung Langit The Keranjang

Ramalan Shio Hari Ini 26 Maret 2020, Shio Ular Penuh Tekanan, Shio Naga Butuh Motivasi

Pemain Bali United Ini Bantu Warga Semprotkan Disinfektan di Tabanan

Dan terdiri dari 4 Dusun atau Banjar Dinas yaitu Banjar Pande, Banjar Peken, Banjar Tengah, dan Banjar Kelod.

Kelurahan Renon saat ini dipimpin oleh seorang lurah yang bernama Luh Oka Ayu Arya Tustani.

POSISI

Di sebelah selatan Kelurahan Renon berbatasan dengan Desa Adat Sidakarya.

Di sebelah utara Kelurahan Renon berbatasan dengan Tanjung Bungkah.

Di sebelah barat Kelurahan renon berbatasan dengan Desa Adat Panjer.

Di sebelah timur Kelurahan Renon berbatasan dengan Intaran Sanur.

SEJARAH

Asal usul mengapa desa ini bernama Desa Renon ilmu sejarah belum mengungkapkan secara pasti.

Tetapi suatu hal yang nyata bahwa adanya kenyataan Desa Renon ini dibentuk oleh para pendatang (istilah Balinya “dedukuhan”).

Berdasarkan sumber sumber dan konsultasi bersama pengelingsir di Desa Renon kami telah memperoleh informasi atau keterangan yang bersifat turun-temurun antara lain.

Setelah berakhirnya kerajaan Sri Khesari Warmadewa yang tersebut di dalam prasasti Blanjong berangka tahun 837 caka sisa sisa penduduk kerajaan tersebut telah cerai berai, mengungsi kelokasi ini yang dulu belum mempunyai suatu nama. 

Lokasi yang baru ini mempunyai keadaan tanah lempung dan subur, yang terdiri dari beberapa tanah sawah yang dalam. 

Sehingga daerah ini terdapat beraneka ragam ikan darat, seperti ikan gabus,belut lumpiah,lele dan lain-lain. 

Maka tentang kebutuhan penduduk pada zaman dahulu dilokasi ini betul-betul bisa terpenuhi. 

Beberapa tahun kemudian penghuni lokasi ini kian bertambah banyak disebabkan karena para pencari ikan darat dan pekerja-pekerja lainnya selalu marasa senang di tempat ini, dan akhirnya menjadi penghuni lokasi ini. 

Dengan tiada tersangka hadirlah ke lokasi ini seorang pengail ketempat ini dan beliau adalah seorang pendeta dan sebutan beliau adalah Ida Pedanda Tapa Ender. 

Disamping beliau mengail karena lokasi ini banyak ikannya, juga beliau merasa sangat tertarik karena sekitar lokasi ini mempunyai hutan BELU yang nampak indah dan beralun alunan dalam keadaan pohon pohonan yang muda (bajang bahasa Bali).

Sambil mengail beliau sempat pula bergurau dengan para penghuni lokasi ini, kemudian dengan istilah “Belu Bajang” beralun alunan beliau menambahkan/menyebut Lumajang.

Yang kemudian oleh penghuni setempat disebut Desa Lumajang, yang kini sangat populer dalam istilah upacara Adat Hindu Niskala Dalem Lumajang.

Dengan telah dikenalnya Desa lumajang tersebut mempunyai daerah yang dihuni oleh beraneka ragam ikan, demikian pula memiliki lokasi yang subur.

Hal ini terdengar oleh Ida Pedande Sakti Bawu Rawuh, beliau pergi dari desa Sidekarya untuk datang ke Desa Lumajang.

Setelah tiba di Desa ini beliau pun senang karena informasi yang beliau terima betul betul merupakan kenyataan, beliau sangat senang gargita, Rena setelah berada di Desa Lumajang ini. 

Kemudian beliau memanggil para penghuni dedukuhan di desa Lumajang ini dengan memberikan sebutan Desa Rena, yang kemudian oleh penduduk disebut dengan nama Desa Renon.

VISI

Mewujudkan Kelurahan Renon Rene Raharja, Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan Yang Berkelanjutan  

MISI

1. Menumbuh Kembangkan Jati Diri Masyarakat Kelurahan Renon Berdasarkan Kebudayaan Bali

2. Pemberdayaan Masyarakat Dilandasi Dengan Kebudayaan Bali Dan Kearifan Lokal

3. Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Govermance)

4. Membangun Pelayanan Publik Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

5. Mempercepat Pertumbuhan Dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Melalui Sistem Ekonomi Kerakyatan.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved