IDI Ungkap 2 Hal Ini Pengaruhi Kesembuhan Pasien Akibat Corona 

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Faqih menyebut sebenarnya pasien corona di Indonesia ada harapan untuk sembuh.

Pixabay
Ilustrasi tes virus corona 

"Tetapi di beberapa tempat, kasusnya ada tapi enggak meninggal, 0 persen dong," ungkap Yuri.

Menurut Yuri, angka persentase harusnya tidak menjadi patokan untuk menyimpulkan kasus corona.

Terlebih wabah Covid-19 ini memang belum selesai.

"Artinya angka 8 persen atau 11 persen yang kemarin, bukan patokan untuk kita dalam menyimpulkan episode ini keseluruhan, ini kan belum selesai," jelas Yuri.

"Dinamis sekali, oleh karena itu bukan itu (persentase) yang diperhatikan," tambahnya.

Yuri lebih memilih melihat dengan patokan lain, yang juga memperhatikan jumlah penduduk dan sebaran corona.

"Kemudian kita juga melakukan pemodelan, pemodelan ini kita hitung jumlah penduduk, kemudian tren sebaran, dan seterusnya," paparnya.

Memang, untuk saat ini grafik jumlah korban corona di Indonesia masih terus menanjak.

Yuri percaya nantinya jumlah korban akan berangsur menurun hingga wabah ini mereda.

"Maka kita akan melihat bahwa grafik ini akan naik terus, dan nantinya akan mencapai puncaknya, dan kemudian tapering off, turun pelan-pelan," kata Yuri.

Ia membeberkan ada pakar yang memprediksi wabah corona berakhir pertengahan Mei 2020.

Namun Yuri mengaku tidak bisa mengiyakan atau menolak lantaran masing-masing ahli punya dasar alam pendapatnya.

"Tapi ada juga, di perhitungan mereka, ada di pertengahan Mei," ucap Yuri.

"Kita tidak akan bisa menolak kajian apapun, karena di antara para pakar pun banyak yang beda-beda kan," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tingkat Kematian Corona di Indonesia Tinggi, IDI: Pasien Covid-19 Bisa Sembuh karena Dua Hal Ini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved