UGM Ciptakan Helm dan Pakaian Pelindung untuk Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona

Helm ini diciptakan sebagai bagian perlindungan diri para tenaga medis yang menangani pasien kasus infeksi virus corona.

Editor: Wema Satya Dinata
ist/dok.UGM
Helm Purwarupa yang didesain oleh Fakultas Teknik UGM dan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit untuk perlindungan diri para tenaga kesehatan 

TRIBUN-BALI.COM - Center for Innovation of Medical Equipments and Devices ( CIMEDs) dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ( UGM) membuat helm pelindung wajah (face shield) untuk para tenaga medis.

Helm ini diciptakan sebagai bagian perlindungan diri para tenaga medis yang menangani pasien kasus infeksi virus corona.

Ketua Tim Peneliti CIMEDs, Dr. Suyitno, ST., M.Sc, mengungkapkan, pelindung wajah ini bisa digunakan untuk melindungi tenaga medis dari percikan cairan maupun embusan napas secara langsung dari pasien Covid-19.

 "Kalau helm ini tahan lama. Namun berapa lama, pastinya kita lihat nanti di lapangan. Ini dipergunakan untuk tenaga medis, untuk (menangani) Covid-19," ujar Suyitno saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (27/3/2020).

Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Mudik ke Kampung Hingga Kondisi Membaik, Ini Alasannya

Bantu Atasi Covid-19, DPRD Bali Berencana Tambah Anggaran Rp 18 Miliar

Pemuka Agama Kristen, Yahudi dan Islam di Yerusalem Doa Bersama Mohon Corona Segera Berlalu

Suyitno menjelaskan, helm pelindung wajah ini telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang membutuhkan.

 Hingga saat ini, kata Suyitno, CIMEDs UGM telah memproduksi sebanyak lebih dari 600 buah helm purwarupa.

Ratusan helm ini sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Sudah didistribusikan ke RSUP Dr. Sardjito, RSUD Sleman, RSUD Kota, RS Panembahan Senopati Bantul, RS Temanggung, RS Pemalang, dan beberapa puskesmas dan klinik-klinik pada Minggu (22/3/2020)," ujar Suyitno.

CIMEDs akan terus memproduksi helm pelindung wajah ini sampai permintaan berhenti. Pembuatan helm pelindung wajah dilakukan oleh dua tim CIMEDs UGM.

Meski alat pelindung diri ( APD) masih susah dicari, Suyitno menambahkan, helm pelindung wajah ini dapat dibersihkan dan dipakai kembali.

"Bisa dibersihkan dengan air atau alkohol. Lebih baik jika menggunakan alkohol 70 persen," ujar Suyitno.

Tak hanya memproduksi helm pelindung wajah, CIMEDs UGM juga telah memproduksi coverall suits atau pakaian untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Suyitno mengungkapkan, pakaian pelindung diri itu kini tengah diuji di pusat penelitian dan pengembangan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.

Rencananya, pakaian yang mirip dengan baju hazmat ini juga akan didistribusikan secara massal jika sudah lolos uji.

"Ini sudah ada jaringan konveksi yang sanggup membuat 50 coverall suits per hari. Rencananya produksi massal, sedang pengadaan bahan baku," ujar Suyitno.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved