10 Ekor Anjing di Karangasem Ditemukan Positif Rabies, Telah Gigit 17 Warga
Dari Januari 2020 hingga sekarang, petugas menemukan sekitar 10 ekor anjing yang positif rabies di Karangasem.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tahun 2020, populasi anjing diprediksi mencapai 67 ribu, meningkat sekitar 13 ribuan.
Dari jumlah tersebut hampir 70 persen anjing diliarkan tuannya dan anjing liar. Anjing yang bertuan hanya 10 persen.
"Dari Bulan Januari hingga saat ini sudah tervaksin sekitar 4.500 ekor baik dari kegiatan aktif vaksinasi penyisiran maupun pelayanan di UPTD Puskeswan di masing - masing pos pelayanan Kesehatan Hewan disemua Kecamatan,"jeelas Ari Susanta.
28 Desa di Karangasem Masih Zona Merah Rabies
Daerah yang masuk zona merah rabies di Karangasem mencapai 28 desa. Daerah dinyatakan msuk zona merah rabies lantaran kasus gigitan rabies bisa mencapai 1 sampai 5 gigitan setiap minggunya.
Populasi anjing yang berkeliaran di daerah zona merah rabies cukup tinggi, serta meningkat.
Daerah zona merah rabies tersebar di 8 Kecamatan. Terbanyak di Rendang, Kecamatan Kubu, Abang, dan Kecamatan Bebandem.
Seperti Pempatan, Rendang, Pesabn, Bebandem, Jungutan, Tinyar Tengah, Tianyar Barat, Tianyar, Sukadana, Ban, Kertamandla, Culik, Pidpid, Purwakerti, Nawakerti.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Krangasem, Made Ari Susanta menjelaskan, 28 desa ditetapkan sebagai daerah zona merah rabies sudah dari dulu.
Setiap minggu ada saja ditemukan kasus gigitan anjing di daerah itu. Petugas akan terus menekan daeraah kategori merah rabies.
Populasi anjing liar dan yang diliarkan di daerah rawan rabies cukup tinggi. Daerah tersebut jadi perhatian khusus petugas kesehatan hewan.
Dalam waktu dekat, petugas akan menurunkan tim untuk gelar vaksinaasi, sosialisasi, serta steriilisasi. Tujuannya agar populasi anjing bisa ditekan. (*)