Arwah Puspa Sari Akui Dirinya 'Melik' pada Balian, Mahasiswi Tewas di Jembatan Sangeh
Arwah Puspa Sari Akui Dirinya 'Melik' pada Balian, Mahasiswi Tewas di Jembatan Sangeh
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Aloisius H Manggol
Sehingga diperlukan upacara pebayuhan otonan melik pada si anak untuk menetralisir kekuatan tersebut.
“Tadi keluarga sudah bertanya pada orang pintar, bahkan diorang pintar itu Putu menyampaikan dirinya melik.
Ia pun dikatakan tak ingat apa-apa, yang ia ingat dirinya dijemput dan naik kereta emas. Ia juga meminta keluarga yang ditinggalkan tidak sedih," jelasnya.
Lanjut dijelaskan, jenazah putu langsung diupacarai.
Bahkan di TKP sudah dilakukan upacara penebusan, termasuk di RSD Mangusada.
“Sesuai rencana Besok Kamis (2/4/2020) jenazah akan di bakar atau dikenal dengan kata mekinsan di geni,” jelasnya.
Wijana Astawa pun menceritakan awal mula kejadian bunuh diri tersebut.
Kata dia Putu sudah meninggalkan rumah sekitar pukul 22.30 wita pada Selasa (31/3/2020).
Sekitar pukul 01.00 wita atau jam 1 dini hari, ia mendapat informasi dari pecalang bahwa salah seorang warganya jatuh.
Ia pun langsung menuju TKP untuk melakukan pertolongan.
“Sebelum jenazahnya dievakuasi ke atas, kita dan aparat kepolisian serta masyarakat turun kebawah untuk memastikan bahwa ada korban. Sehingga pencarian sampai pukul 2.40 wita hingga sekitar jam 3 jenazah baru bisa diangkat ke atas,” paparnya.
Kejadian itu pun lanjut Wijana Astawa pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang mencari air untuk mengairi sawahnya.
Sehinga kejadian itu disebarluaskan ke Pecalang di Blahkiuh.
"Saat berhasil dievakuasi, mayatnya pun langsung di larikan ke RSD Mangusada," pungkasnya (*)