Keluhkan Sesak Nafas dan Demam, Hendro Ditemukan Meninggal di Kamar Kosnya di Dalung Kuta Utara
Warga yang diketahui bernama Hendro (40) asal Kediri Jawa Timur itu sebelum meninggal mengeluhkan sesak nafas.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Seorang warga ditemukan meninggal di rumah kos di wilayah Kwanji, Kelurahan Dalung, Kuta Utara Badung, pada Rabu (1/4/2020) malam.
Warga yang diketahui bernama Hendro (40) asal Kediri Jawa Timur itu sebelum meninggal mengeluhkan sesak nafas.
Tak ada satu orang pun yang berani mendekati mayat korban.
Hingga akhirnya mayat dievakuasi oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dengan menggunakan baju Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
• Soal Keputusan PSSI Hentikan Kompetisi, Hal Ini yang Masih Mengganjal Hati Pemain Bali United
• Tercatat 22 Nyawa Melayang Karena Kecelakaan Lalu Lintas di Tabanan, 43 Kasus Selama Tiga Bulan
Menurut informasi yang didapat, sebelum meninggal korban sebelumnya mengeluhkan demam dan sesak nafas.
Hingga akhirnya meninggal di kamar kosnya sendiri dengan posisi mayat terlentang dengan posisi kepala berada di arah utara dan Wajah menghadap ke timur.
Kasubag humas Bagops Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa, S.H saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Pihaknya mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.00 wita. Bahkan korban meninggal pertama kali diketahui oleh rekannya, Muhatar (50) yang merupakan tetangga kosnya.
Menurut Muhatar, kata Iptu Oka sebelum meninggal korban mengeluhkan demam dan sesak nafas.
Bahkan pada Selasa (31/3/2020) korban sempat menyuruh dirinya membeli dua botol air mineral.
Nah pada keesokan harinya dirinya pun menawarkan korban air hangat, lantaran korban kerap meminta air hangat untuk membuat kopi.
Hanya saja saat ditawarkan korban tak merespon. Selanjutnya sekitar pukul 10.00 wita Muhatar pun menawarkan korban untuk sarapan. Namun tetap tidak merespon.
“Hingga akhirnya sekitar pukul 14.00 wita Muhatar mau melaksanakan ibadah sholat Dhuhur dan menuju kamar mandi dengan melewati kamar korban. Saat itu melihat korban tetap dalam posisi yang semula dengan tidur terlentang,” ujar Iptu Oka.
Dengan melihat korban terus posisi tidur yang tak berubah dan tak nyaut, Muhatar pun merasa curiga hingga kemudian memanggil I Kadek Subrata yang merupakan tetangga kosnya.
“Mereka pun menuju kamar korban dan melihat korban dalam keadaan sudah meninggal dengan posisi terlentang,” jelasnya sembari mengatakan, sebelum meninggal korban mengadu pada Muhatar bahwa dirinya demam dan sesak nafas.
Dengan adanya laporan tersebut, lanjut Oka Bawa mengatakan jenazah korban langsung dievakuasi oleh tim dari dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Bahkan penanganannya pun lengkap menggunakan APD.
“Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sehingga dilakukan langkah antisipasi,” jelasnya.
Lanjut dijelaskan, jenazah korban pun dilarikan di RSD Mangusada. Hanya saja saat ini kembali dikirim ke RSUP Sanglah.
“Sekarang jenazahnya di Sanglah,” bebernya.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung, dr. I Nyoman Gunarta yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Kabupaten Badung juga membenarkan hal tersebut.
Hanya saja pihaknya menampik jika korban meninggal karena terserang covid-19.
Gunarta mengatakan, bahwa korban selama masa hidupnya tidak pernah kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Selain itu pula dikatakan korban tidak pernah keluar ke daerah endemis ataupun transmisi lokal.
“Mungkin ada penyebab lain, sehingga almarhum meninggal, dan bukan karena covid-19. Jadi kami harap masayarakat Badung tidak panik,” jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat tetap waspada dan menjaga diri dengan melakukan hidup bersih dan batasi keluar ruamah dan rajin mencuci tangan. (*)